bjb Kredit Kepemilikan Rumah
Helo Indonesia

3 Catatan Kritis Lengkapi Sindiran Gino Vanollie tentang Tiktoker Bima

Helo Lampung - Nasional -> Peristiwa
Sabtu, 15 April 2023 20:45
    Bagikan  
3 Catatan Kritis Lengkapi Sindiran Gino Vanollie tentang Tiktoker Bima

Prof. Sudjarwo

Oleh Sudjarwo*


SAYA sudah lama sekali kenal dengan sosok satu ini, Gino Vanollie, seorang pendidik dan rindu itu terobati manakala membaca tulisannya berjudul "Bima Awbimex Reborn, Mutiara yang Terancam Tenggelam" pada media ini (Helo Indonesia Lampung, 14 April 2023).

Tulisan yang mengupas kritikan anak muda asal Kabupaten Lampung Timur yang dilaporkan ke Polda Lampung. Bima Yudo Saputro mengkritik Lampung tak maju-maju lewat @Awbimax Reborn yang mungkin membuat ada yang kebakaran jenggot.

Sehingga, orangtuanya yang ASN di Kabupaten Lampung Timur jadi "sasaran". Walaupun pada akhirnya, Bupati setempat melakukan tabayun dengan orangtua Bimo. Hasilnya, sudah diduga, ada kesalahpahaman, katanya. Dipertegasnya lagi tak ada intimidasi.

Tulisan Mas Gino, menurut saya, sudah sangat santun menyindir betapa sayangnya anak muda kritis harus dipolisikan. Apalagi jika melihat ke lapangan, tulisan itu seharusnya lebih keras lagi.

Untuk melengkapinya, ada tiga hal yang juga sebaiknya dikritisi lebih jauh lagi, yakni:

PERTAMA

Kemungkinan adanya pihak ketiga yang merasa dirugikan oleh viralnya unggahan tiktoker Bimo berjudul ?Kenapa Lampung Ga Maju Maju?.

Sehingga, atas adanta laporan tersebut, pihak berwajib kemudian mendatangi orangtua Bimo untuk mendapatkan keterangan serta ingin mengetahui jejak pendidikan Bimo dari ijazah yang mereka minta.

Seharusnya pemerintah dan aparat kepolisian bukan ikut-ikutan melakukan tindakan yang kurang patut, apalagi ada pihak yang sampai mengintip ijazah, hal itu sudah sangat terlalu jauh.

Seharusya kita bangga ada pegawai negeri yang istrinya menjadi pengusaha dan bisa menyekolahkan anaknya ke luar negeri dengan biaya sendiri, bukan membelikan anaknya Robicon buat gagah gagahan atau hedonis.

Viralnya polemik ini juga pukulan keras bagi kepala daerah yang hanya mau ketemu rakyat ketika jelang pemilihan, jika pun datang ke suatu acara, kawinan warganya, malah jadi ajang kampanye.

Setelah terpilih, sang kepala daerah malah menjauhi rakyat, tidak bangga ada anak daerahnya yang ?cancut taliwondo? menimba ilmu di negeri orang, tanpa minta biaya pemerintah daerah, apalagi mau titip-titip sama rektor segala.

KEDUA

Apa yang dibicarakan orang bisa jadi benar, karena kebenaran itu nisbi sesuai sudut pandang pada posisi mana kita melihatnya.  Sebagai fakta, Lampung banyak Jalan rusak terutama di daerah-daerah, bahkan sampai masuk Tik Tok.

Banyak akun malah menyertakan foto jalan seperti kubangan kerbau, mobil terbalik di jalan rusak; tetapi ada juga yang mulus bagus tidak terekspos. Jika kita setiap hari melalui Jalan di Rumbia, Kota Gajah, Jln. Seputih Raman dan sebagian Lampung Timur dan masih banyak lagi; mungkin fakta jalan rusak benar adanya.

Namun jika kita setiap hari melewati jalan By Pass Sukarno Hatta, Tol, Jalan Lintas Tengah; fakta jalan rusak tidak selamanya benar. Kondisi berimbang ini sudah menjadi keharusan para Humas Pemerintah daerah menjadi corong. Ingat tidak ada kesempurnaan di dunia ini, karena kalau ingin mencari yang sempurna berarti kita melawan kodrat.

KETIGA

Anak-anak muda Indonesia yang menimba ilmu di negeri-negeri yang memiliki keterbukaan berpendapat, dan kemudian mengkoreksi negerinya untuk perbaikan negerinya, bukan menjual negerinya kepihak asing.

Justru harus diapresiasi, bukan dimusuhi apalagi dubuly oleh pemerintahnya sendiri karena disulut oleh kepentingan segelintiur pribadi.

Hasil riset mini yang penulis lakukan justru para pengusaha non-pribumi di Lampung, banyak anaknya sekolah diluar negeri, dan mereka tidak lagi ingin pulang ke Lampung, boro boro mau ikut membangun Lampung secara langsung; pada hal biaya sekolahnya diperoleh dari orang tuanya yang berniaga di Lampung.

Justru anak-anak muda yang ada di luar negeri sedang sekolah itu diajak berkolaborasi dengan pemerintah daerah, bagaimana investor dari negara dimana mereka sekolah bisa masuk ke daerahnya.

Bahkan bila perlu mereka dibekali informasi yang akurat dari daerahnya berkaitan dengan daerah wisata yang layak ?jual?; untuk dapat dipromosikan mereka, bahkan mereka bisa merangkap sebagai pemandu wisata jika ada wisatawan yang tertarik ingin berkunjung.

KESIMPULAN

Marilah kita jangan alergi dengan kritik, tetapi jadikanlah itu mawas diri untuk mengenali ?siapa aku? karena hanya pemilik ?aku? yang tak berbatas dengan waktu.

Sementara kita punya banyak keterbatasan termasuk jabatan. Bila itu rusak katakan rusak, untuk segera kita dapatkan rehab, jika itu baik katakan baik, agar kita dapat menjadi ikonik.

Buat Mas Gino terima kasih sudah kembali kehabitat aslinya yaitu menulis, karena pekerjaan menulis hanya bisa ditekuni oleh mereka yang biasa berjalan sepi di tengah ramai, berjalan terang di tempat kegelapan.

Dan, jangan lupa dengan menulis kita dapat menghidupkan yang mati, dan mematikan yang hidup walaupun kita bukan malaikat apalagi Tuhan.
 
*Guru Besar Ilmu-Ilmu Sosial di Pascasarjana FKIP Unila