bjb Kredit Kepemilikan Rumah
Helo Indonesia

China Minta APBN Jadi Jaminan Utang Kereta Cepat KCJB, Pengamat: Jokowi Harus Tanggung Jawab

Helo Jabar - Nasional -> Peristiwa
Sabtu, 15 April 2023 14:31
    Bagikan  
China Minta APBN Jadi Jaminan Utang Kereta Cepat KCJB, Pengamat: Jokowi Harus Tanggung Jawab

Kereta Cepat Jakarta-Bandung. (Foto: kcic)

JAKARTA, HELOINDONESIA.COM ? Pihak China ngotot minta pembayaran utang proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) menggunakan APBN Indonesia menjadi jaminan utang.  Hal ini menimbulkan reaksi dari berbagai kalangan.

Pengamat sosial Gigin Praginanto menyidir Presiden Jokowi soal dan sukses pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung tidak masalah. Dia mengaikan dengan berita permasalahan kerketa cepat Jakarta-Bandung yang terbelit utang besar dan kini pihak China minya agar APBN Indonesia menjadi jaminan utang.

?Bagi dia gagal atau sukses itu tidak penting, yang penting kabinet tetap berada di genggamannya. Toh kalau gagal akhirnya menjadi tanggungan rakyat. Kalau sukses masak sih gak ada komisi yang masuk,? tulis cuitan Gigin Praginanto @giginpraginanto.

?China tahu persis siapa the real president sehingga yakin semua bisa diatur termasuk menjadikan APBN sebagai jaminan,? tulisnya lagi.

Akan halnya soal tanggung jawab pembangunan kerketa cepat Jakarta-Bandung, pengamat yang juga mantan Sekjen Kementerian BUMN Muhammad Said Didu (@msaid_didu) melihat berbagai jejak digital, Presiden Jokowi harus bertanggung jawab. 

?Jejak digital sangat jelas, bhw proyek-proyek strategis yg sdg terjadi korupsi, tdk layak atau mangkrak spt : tol, kereta api cepat, kereta api sulsel dan Solo, food estate, bandara, cetak sawah baru, IKN dll adalah ide "pribadi" Pak @jokowi  - artinya Presiden hrs tanggungjawab,? tulis Muhammad Said Didu (@msaid_didu) di twitter.

Ide Presiden Jokowi

Pengamat kebijakan public Agus Pambagyo penah dipanggil Presiden Jokowi ada 16 mei 2016. Dia menanyakan, siapa yang punya ide pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung itu.  Ternyata dijawab yang punya ide Presiden Jokowi sendiri.

?Pada 16 Mei 2016 saya dipanggil Presiden. Saya tanya kepada Bapak Presiden: sebetulnya ini ide siapa sih, kok seperti ini. Jawaban Bapak presiden: Iitu ide saya mas. Karena untuk menjadi bangsa yang besar, kita harus memiliki teknologi tinggi. Dan saya memilik kereta cepat karena dibantu China, itu waktu saya diajak naik kereta cepak oleh Jinping ini enak sekali, dan China mau bantu,? ujar Agus Pambagyo yang pendapatnya kini beredar di medsos.

Mendapat penjelasan seperti itu, Agus Pambagyo mengungkapkan pendapatnya: ?Saya bilang, Oke Pak, tapi costnya mahal sekali,? ujarnya lagi.

Penjelasan Presiden jokowi berikutnya, soal biaya, kita bisa. ?Oh ndak, tenang saja tidak apa-apa, bisa kita biayai,? ujar Agus Pambagyo menirukan Presiden Jokowi.

Lanatas, Agus Pambagyo mengatakan, dia sudah menyampaikan kemungkianan-kemungkianan yang akan terjadi, dan ternyata sekarang menjadi masalah, biaya pembangunan kereta cepa Jakarta-Bandung terus membengkak. Dan belakangan China minta APBN dijadikan jaminan utang pembengunan kereta cepat itu.

?Ya sudah, sya sudah sampaikan kemungkinan-kemungkinan yang sekarang terjadi. Jadi kalu bekomentar lagi ya saya sudah sampaikan langsung kepada Bapak Presiden, dan ini sekarang terjadi,? ujarnya. 

Namun katanya, hal itu belum apa-apa. Yang mengkhawatirkan lagi kalau nanti kereta cepat Jakarta-Bandung sudah jadi dan beroperasi,  itu diprediksi operation maintenance akan  sangat tinggi.

?Nah, ini belum apa-apa, yang saya khawatirkan, ketika operation maintenance kerteta ini sudah jadi itu sangat tinggi,? tuturnya.

Kamudian, lanjut Agus Pambagyo, yang mau naik Kereta cepat ini siapa, karena jurusannya dari Halim sampai Padalarang, tidak sampai Bandung. Tidak berhenti di Karawang, tidak berhenti di Walini.

?Sehingga pertanyaan saya, kalau kita mau ke Bandung naik KA cepat, katakan 40 menit, tapi habis turun kereta naik apa? Naik angkot, bus, atau kereta Parahyangan, itu merepotkan. Karena oag mwmbawa bagasi, lalu menggendong anak, kan susah. Sehingga pertanyaan saya, siapa yang mau naik? Kalau yang naik sedikit  tentu cost maintenancenya naik,? kata dkia. 

Lalu kapan kembalinya? Itu bisa dihitung, ada hitung-hitungannya. ?Karena saya punya proposal yang dibuat Jepang dan proposal yang dibuat China,? kata Agus Pambagyo lagi.

Lantas, apakah memang ada skema perencanaan yang salah, sehingga perjalanan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bantung seperti ini, pembangunannya molor, biaya membengkat, ada permintaan China agar APBN jadi jaminan utang.

?Bukan yang salah yang berjalan, dari dulu juga salah, makanya saya bilang terlalu mahal, karena sudah saya pastikan, saya sampaikan kepada Bapak Presiden, karena ada hal-hal yang membuat Bapak Presiden repot, dan sekarang ini terjadi,? ujarnya sambil menjelaskan, ini semula proyek Jepang, yang kemudian diminta paksa oleh pemerintah, lalu diberikan kepada China. ?Ini bukan pakai tender ya,? katanya. (*)

(A Winoto).