LAMPUNG,HELOINDONESIA.COM – Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika mengatakan saat ini lagi musim ngegoreng, ngipas, dan ngomporin. Jangan goreng, jangan ngipas, dan ngomporin netralitas kepolisian pada Pemilu 2024, ujarnya.
Digoreng, dikipas, dikompori tak mungkin kegoreng, kekipas dan kekompori, karena Polisi dan TNI akan menjaga netralitas, ujar Irjen Pol Helmy Santika pada Rilis Akhir Tahun 2023 di GSG Presisi Polda Lampung, Jumat, (29/12/2023).
Menurutnya, netralitas itu merupakan integritas kepolisian yang ada dalam hati setiap aparat kepolisian, bukan dengan ditunjuk-tunjukan, ujarnya pada acara yang dihadiri insan pers dan para stekeholder: tokoh masyarakat, ormas, LSM, dan lainnya.
Ia juga menitip pesan agar personel Polri tetap menjaga netralitas selama Pemilu 2024, "Netralitas kami berada di dalam hati, tidak akan bisa mengubah netralitas, sinegritas kami TNI-Polri dalam melaksanakan pengamanan p
Pemilu, 2024" tandasnya.
Baca juga: Papdesi Ungkap Pesan Presiden Jokowi: Jaga Pemilu Agar Tak Ada Kecurangan
Polantas contohnya, dalam menjalankan tugas dengan mengedepankan pola Persuasif, edukatif, dan humanis," papar Kapolda. Untuk itu, dia mengajak semua pihak ikut menjaga suasana kondusif, terutama pers.
Pada acara tersebut, Irjen Pol Helmy Santika juga memaparkan capaian Polda Lampung sepanjang tahun 2023. Banyak capaian yang berhasi diraih Polda Lampung, katanya, baik soal penurunan lakalantas, pemberantasan jaringan narkoba, dan masih banyak lagi.
Baca juga: Bawaslu Ungkap Pengiriman Logistik Pemilu Tidak Dikawal, TKN: Itu Sudah Kelewatan!
Dia juga mengingatkan masyarakat Lampung yang akan merayakan libur Tahun Baru 2024 agar tetap menjaga kondusifitas keamanan dan ketertiban bersama. "Mari bersama-sama menjaga situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif selama libur Tahun Baru jelang Pemilu 2024," ujarnya
Hadir dalam kesempatan tersebut diantaranya para pejabat teras Polda Lampung, Forkompinda Lampung, JMSI Lampung, ketua dewan kehormatan PWI Lampung, ketua Bawaslu Lampung, ketua PWNU, ketua PW Muhammadiyah Lampung, Anggota FKPT, Tokoh Adat Lampung, ketua FKUB Lampung dan undangan lainnya.
Kegiatan diakhiri dengan pemusnahan barang bukti berupa minuman keras dan berbagai jenis narkoba. (Hajim)
