LAMPUNG,HELOINDONESIA.COM- Pemkot Bandarlampung sudah menyalurkan dana Program Pelayanan Kesehatan Masyarakat (P2KM) senilai Rp40 miliar dari APBD Perubahan 2023 ke 13 rumah sakit swasta dan pemerintah daerah.
Untuk tahun 2024, anggaran P2KM masih sebesar Rp 40 miliar. Namun masyarakat yang sudah menggunakan BPJS Kesehatan, tidak perlu lagi menggunakan P2KM. Tagihannya bisa menjadi tumpang tindih, katanya.
"Mangkanya, untuk menghindari pembayaran dobel, kami minta verifikasi ulang. Jika sudah BPJS, kenapa nagih juga pakai P2KM," tukas Ramdan, panggilan Ramadhan, kepada Helo Indonesia, Jumat (15/12/2023).
Baca juga: Dewan Nilai Pemkot Balam Lemah Tangani Semrawutnya Kabel Internat
"Dana tersebut untuk memberikan pelayanan kepada warga Kota Bandarlampung cukup dengan menunjukkan KTP atau KK agar bisa berobat gratis," kata Kepala BPKAD Kota Bandarlampung M Ramadhan.
Dijelaskannya juga, P2KM ranahnya Dinkes Balam yang pembayarannya diangsur buat warga yang berobat ke rumah sakit, misalnya RS Cokrodipo milik Pemkot Bandarlampung.
Namun, untuk RS Abdul Moeloek, Pemkot Balam masih punya tunggakan sekitar Rp20 miliar. "Tunggakan ini akan diselesaikan," ujarnya.
Baca juga: Dinkes Catat Ada 4 Pasien Covid-19 di Balam, Warga dan Media Tak Perlu Menanggapi Berlebihan
Untuk tahun 2024, anggaran P2KM masih sebesar Rp 40 miliar. Namun masyarakat yang sudah menggunakan BPJS Kesehatan, tidak perlu lagi menggunakan P2KM. "Tagihannya bisa menjadi tumpang tindih, bisa dobel nantinya," kata Ramdan, panggilan Ramadhan.
"Mangkanya, kami minta verifikasi ulang. Jika sudah BPJS, kenapa nagih juga pakai P2KM," tukasnya. (Hajim)
