bjb Kredit Kepemilikan Rumah
Helo Indonesia

Banyak Pengangguran, Para Dajal Ingin Jadi Manusia di Negeri Taun

Helo Lampung - Nasional -> Peristiwa
Kamis, 13 April 2023 08:15
    Bagikan  
Banyak Pengangguran, Para Dajal Ingin Jadi Manusia di Negeri Taun

Prof. Sudjarwo

Oleh Sudjarwo*

MASYARAKAT melayu Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, memiliki semacam silogisme logika berfikir demikian: ?wong bengak musuhnyo wong pintar, wong pintar musuhnyo wong calak, wong calak musuhnyo Taun?.

Kalau diterjemahkan dalam bahasa bebas kira-kira artinya: orang bodoh makanan orang pandai, orang pandai makanan orang cerdas, orang cerdas makanannya setan. Sejenis taun, antara lain belis atau dajal.

Adagium ini biasanya diucapkan saat berhati kesal karena persoalan kehidupan. Taun atau dajal dalam kerangka pikir "Wong Plembang" adalah "Raja Setan" yang beremayam di dunia absurd.

Oleh karena itu, pada tulisan ini, taun dan dajal akan dipakai sebagai tokoh sentral mewakili keabsurdan yang dibawa oleh dekripsi cerita:

Syahdan di atas puncak Gunung Rumah Mayat bersemayam Raja Setan Bergelar Yang Dipertuan Agung Raja Taun. Sang Raja melakukan Pasewakan Agung dengan dihadiri oleh semua taun, dajal, setan, belis dan para CS-nya dari delapan penjuru angin.

Topik Pasewakan Agung itu membahas semakin rendahnya kemampuan para setan sebagai penggoda, semangat mereka menunaikan tugas utamanya lamat-lamat hilang.

Padahal, sebaliknya, manusia lagi semangat-semangatnya cari sangu sana-sini buat mengejar tender kursi tahun 2024.

Saat masih was-wasnya hilangnya semangat para dajal, Raja Taun mendapat laporan dari Patih Seago Ago bahwa banyak tak hanya yang tua, anak anak setan malah tergila-gila dengan manusia.

Kaum milenial pocong protes kepada para orangtuanya kenapa mereka harus berpakaian rapi bersih terbungkus dan jalan harus loncat-loncat sementara manusia wanita nyaris tidak berpakaian dan tertawanya lebih nyaring dari para mereka.

Tertawanya kuntilanak-pun sudah tidak dapat menandingi tertawanya para anak manusia.

Pasewakan juga mendapatkan laporan dari preman setan pasar, yang mengatakan bahwa kelakuan manusia yang mengurangi takaran dan timbangan, sudah tidak ada lagi. Manusia sudah tidak ke pasar; mereka lebih suka ke mini market yang sejuk.

Akhirnya para preman setan pasar yanh kerjaannya hanya duduk-duduk; sesekali menggoda para juru parkir agar cepat emosi kalau dibayar sedikit, dan tidak perlu kembali kalau uangnya besar, dan jika bisa digoda bagaimana agar pluit yang selalu di mulut tukang parkir bisa tertelan.

Raja Taun lebih pusing lagi jika mendengar laporan dari para setan penggoda pejabat negara untuk korupsi. Mereka sekarang sudah sangat canggih meebih setan dari setan penggoda.

Jika dahulu kepala daerah korupsinya sendirian dan enak menggodanya; sekarang mereka berjamaah; di samping kepala daerah dan staf, juga lembaga perwakilan rakyat yang katanya dipilih rakyat.

Anehnya lagi para setan tidak mengetahui berapa uangnya, dimana diletakkan. Semua berjalan seperti tidak tampak, dan oleh karena itu mereka lebih siluman dari para siluman penggodanya.

Masih banyak lagi bentuk- bentuk canggih yang ditampilkan manusia, sampai sampai kepala Raja Taun berdenyut memikirkannya. Akhirnya Sang Raja minta pendapat Patih Seago Ago bagaimana cara atau metoda yang harus ditempuh.

Ada beberapa point penting yang dapat diambil: 
Pertama, para Setan dipensiun dini bagi yang ambil, dan langsung ambil kapling di neraka. Namun setelah diinventarisir ternyata kapling neraka sudah penuh oleh manusia yang mereka tidak sempat goda, ternyata sudah masuk duluan.

Kedua, Setan diberi pelatihan ilmu baru yaitu Ilmu Goda; ternyata mencari ahlinya diantara mereka tidak ada, karena usia mereka sudah ribuan tahun, sementara ilmu itu baru. Dari hasil inventarisasi ternyata ilmu itu hanya dimiliki oleh manusia, setan tidak punya. Oleh karena itu manusia lebih ahli menggoda dari pada setan, karena setan kalah ilmu.

Ketiga, diadakan rolling antarbidang, setelah diinventarisir ternyata banyak bidang yang tidak bisa diisi karena setannya tidak ada yang ahli pada bidang itu; diantaranya bidang pencucian uang, bidang maling uang Bank, dan masih banyak lagi.

Akhirnya rapat menyerahkan sepenuhnya kepada Raja Taun untuk memutuskan apa yang harus mereka lakukan, dan jika dalam waktu satu bulan tidak ada keputusan, semua Setan sepakat untuk mengundurkan diri jadi Setan.

Mereka akan beramai-ramai mau menjadi manusia, karena ternyata manusia sekarang sudah lebih pandai dari Setan level manapun. Raja Taun kebingungan apa yang harus diperbuat jika keadaan sudah begini.

Beliau memutuskan untuk naik Gunung guna bertapa meminta petunjuk kepada Tuhan; namun dalam perjalanan beliau tersadar bahwa Tuhan tidak menyukainya karena keras kepala.

Sayup sayup terdengar suara dari seorang Ibu ??.Bangun bangun Bang udah mau Ashar??tekanjat? (terkejut bangun tidur mendadak = bahaso Plembang) itu tadi mimpi tidur siang saat puasa, dibangunin istri karena menjelang ashar.


* Guru Besar Ilmu Ilmu Sosial di Pascasarjana FKIP Unila