LAMPUNG,HELOINDONESIA.COM -- Sempat dikabarkan seorang pendaki tewas akibat erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat, Kepala Pelaksana BPBD Bukit Tinggi, Zulhendri membantah kabar tersebut. Tim SAR mengevakuasi para pendaki sejak Senin dini hari (4/12/2023).
"Mohon maaf untuk masyarakat, akun BPBD diretas oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Ada beberapa stroy yang di-up dengan tidak bertanggung jawab sudah dihapus," tertulis dalam keterangannya.
Tim SAR juga berhasil mengevakuasi korban erupsi Gunung Marapi yang mengalami luka bakar di jalur pendakian proklamator, Nagari Batu Palano, Agam, Senin dini hari (4/12/2023). Hingga pukul 04.30 WIB, Tim mengevakuasi tujuh pendaki.
Baca juga: SMSI Balam Gelar Rapat Akhir Tahun, Evaluasi dan Konsolidasi
Sisanya, mereka evakuasi secara estafet. Lewat jalur resmi, ada sekitar 35 pendaki. Separuhnya lagi, para pendaki melalui jalur tikus. dari sistem booking online BKSDA Sumbar, pendaki yang telah cek in sebanyak 70 pendaki.
Video korban yang meminta pertolongan juga viral di dunia maya pasca meletusnya Gunung Marapi pada Minggu (3/12/2023), pukul 17.30 WIB. Umumnya para pendaki merupakan mahasiswa pecinta alam yang hobi menaklukan ketinggian gunung.
Baca juga: Paguyuban Seni Budaya Lampung Dukung Ganjar-Mahfud
Tim SAR gabungan masih terus bekerja mengevakuasi para pendaki Marapi. Terkait akun Instagram BPBD Bukittinggi yang telah diretas, Zulhendri mengaku telah mengkondisikan dan pihaknya kembali mengambil alih akun tersebut.
Zulhendri mengatakan saat ini, pihaknya bersama tim gabungan masih berada posko penanggulangan. Untuk data, harus valid, tidak hanya data BPBD, melainkan juga data dari instansi yang tergabung. (HBM)
