Helo Indonesia

70 Pendaki Terjebak Meletusnya Gunung Marapi di Sumatera Barat

Nabila Putri - Nasional -> Peristiwa
Minggu, 3 Desember 2023 22:13
    Bagikan  
70 Pendaki Terjebak Meletusnya Gunung Marapi di Sumatera Barat

Pendaki yang terjebak meletusnya Gunung Marapi di Sumatera Barat (Screenshot/Helo)

LAMPUNG, HELOINDONESIA. COM -- Ada 70 pendaki terjebak letusan Gunung Marapi yang mengeluarkan abu vilkanik di Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Minggu (3/12/2023) sekitar pukul 14.55 WIB.

Dari sistem booking online BKSDA Sumbar, pendaki yang telah cek in sebanyak 70 pendaki. Mereka masuk dari dua pintu, yakni 57 pendaki dari Batu Palano dan 13 pendaki dari Koto Baru, kata Kepala BKSDA Sumbar Eka Dhamayanti.

Yang telah dievakuasi, 15 pendaki dari pintu masuk Batu Palano dan masih tersisa 42 pendaki. Dari Koto Baru, 13 pendaki sudah dievakuasi semua. "Sebanyak 13 pendaki via Koto Baru sudah berhasil di evakuasi," Kata Eka Dhamayanti.

Baca juga: Warga Panik, Gunung Merapi Sumbar Meletus Hujan Pasir dan Abu

"Di pintu masuk Batu Palano berjumlah 57 orang dan dari Koto Baru berjumlah 13 orang," terangnya.

Eka menyebutkan saat ini Gunung Marapi berada pada status Level II (Waspada).

Eka merekomendasikan agar masyarakat disekitar Gunung Marapi dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki pada radius 3 Km dari kawah atau puncak.

"Saat ini booking online ditutup dan semua pintu masuk sedang berusaha untuk menghubungi semua pendaki. Semoga semuanya aman dan selamat," pungkasnya.

Sebuah postingan yang menyatakan salah seorang pendaki perempuan yang masih terjebak di Gunung Marapi dinyatakan meninggal dunia viral di media sosial, Minggu (3/12/2023).

Baca juga: JMSI Lampung: KPU RI Membunuh Media Daerah Lewat PKPU 15


Informasi tersebut tampak diposting oleh akun @bpbd.kotabukittinggi.

Gunung Marapi hingga mengeluarkan kolom abu setinggi 3.000 meter dan hujan pasir berbau belerang di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat, Minggu (3/12/2023), sekira pukul 14.55 WIB.

Menurut hasil perekaman seismogram Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi Gunung Marapi terekam dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi 4 menit 41 detik.

Warga sekitar kedua kabupaten tersebut panik berlarian mendengar suara gemuruh letusan gunung berapi tersebut. Petugas Pengamat Gunung Marapi Ahmad Rifandi masih mengumpulkan data erupsi.

Erupsi Gunung Merapi Singgalang juga memicu hujan pasir berbau belerang yang menyelimuti rumah warga di Kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam.

Baca juga: Tekan Stunting, Gerindra Pringsewu Bagikan Makan dan Susu di 6 Titik


Status gunung ini ditingkatkan menjadi waspada level II, mengimbau warga untuk meninggalkan aktivitas dan mencari perlindungan. Wisatawan juga dilarang untuk mendaki gunung ini setelah letusan ini terjadi.

Tim BPBD Kabupaten Agam bersama dengan PMI segera membagikan masker kepada masyarakat. Di samping itu, mereka juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak keluar rumah dulu mengingat intensitas hujan abu vulkanik yang tinggi dan dapat berdampak pada kesehatan.

Sebagai informasi, Gunung Merapi Singgalang merupakan sebuah gunung berapi yang tingginya 2,877 meter. Dari bentuknya, gunung ini sangat mirip dengan Gunung Merbabu di Jawa Tengah.

Gunung ini selama in sudah tidak aktif lagi dan mempunyai telaga di puncaknya yang merupakan bekas kawah, Telaga ini dinamai Telaga Dewi. (HBM)