LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM -- Warga menemukan kelinci sumatera (Nesolagus netscheri) yang sangat langka di kawasan Hutan Kemasyarakatan (HKM) Abung Jaya, Kebun Tebu, Kabupaten Lampung Barat.
"Helo Indonesia Lampung" memperoleh informasi ini dari Direktur Yayasan Masyarakat Hayati Indonesia (YMHI) Almuhery Ali Paksi, Selasa (11/4/2023). Namun, dia belum menjawab tentang siapa yang menemukan, kapan, dan bagaimana kondisinya.
Konservator lingkungan hidup senior ini menyarankan kelinci langka dan dilindungi tersebut dilepas liarkan kembali ke habitatnya yang masih rimbun. "Diserahkan ke BKSDA atau TNBBS, takutnya malah dititipkan ke taman hiburan rakyat seperti harimau yang ada di Lembah Hijau," katanya.
Pemerintah Indonesia melindungi kelinci tersebut lewat Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Dilindungi, tercantum pada No.72.
Hewan berbadan kecil, panjangnya sekitar 40 cm, tubuh dengan bulu dengan pola garis-garis hitam dan kecoklatan, ekor berwarna merah, dan bawah perutnya putih itu endemi kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).
Kelinci sumatera sulit ditemukan keberadaanya ditambah penelitian ilmiah yang sedikit mengulasnya. Jennifer McCarthy dari Massachusetts University mengatakan kelinci ini hewan paling langka, sedikit sekali jumlahnya, dan sulit terlihat.
?Sampai saat ini belum ada identifikasi populasi studi yang layak atau penjelasan ekologi spesies. Kegiatan ini tetap menjadi tujuan konservasi IUCN,? tulisnya dalam laporannya.
Wido Rizki Albert, Biodiversity Coordinator FFI-IP Kerinci Seblat
menjelaskan ancaman terbesar kepunahan kelinci asli Indonesia itu berasal dari rusaknya hutan sebagai habitat alami jadi perkebunan dan pemukiman. (HBM)
