bjb Kredit Kepemilikan Rumah
Helo Indonesia

Tangan Mungil Putri Korban Dukun Palsu Lanjutkan Usaha Tapis Orangtuanya

Helo Lampung - Nasional -> Peristiwa
Kamis, 6 April 2023 21:41
    Bagikan  
Tangan Mungil Putri Korban Dukun Palsu Lanjutkan Usaha Tapis Orangtuanya

Bupati Dendi Ramadhona didampingi istrinya, Nanda Indira menjenguk keluarga korban dukun palsu sambil memangku putri bungsu almarhum (Foto Rama/Helo Indonesia Lampung)

LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM -- Raut wajah Bupati Dendi Ramadhona yang didampingi sang istri, Nanda Indira terlihat sangat berduka ketika berkunjung ke rumah pasuri korban dukun palsu penggandaan uang di Dusun Simbaretno, Desa Tanjungrejo, Kecamatan Negerikaton, Kabupaten Pesawaran, Kamis (6/3/2023).

Dendi menjenguk keluarga Irsad dan Wahyu Tri Ningsih pakai baju koko dan kopiah khas tapis bikinan almarhum kedua suami istri. Kedua pasutri itu telah ikut mengharumkan daerahnya lewat karya UMKM-nya seperti kopiah yang dipakai Bupati Dendi.

Bahkan, kopiah khas yang sudah terkenal tersebut diberi merk: Dendi. Mau tak mau, kedua anaknya yang masih kecil, Alda (16) dan Deva (4). Mereka yang melanjutkan usaha yang telah dirintis kedua orangtuanya.

Hal tersebut dibenarkan ibu kandung Wahyu Tri Ningsih, Red, Sarinah (55). "Ya anak-anaknya, kayak si Alda itu yang sekarang mengambil alih dan meneruskan usaha orangtuanya," kata Sarinah.

Ia mengatakan usaha yang telah dirintis sejak lama tersebut kini mengalami penurunan omset. Hal itu terjadi lantaran pihak keluarga tidak mampu secara penuh memenuhi pesanan pembeli.

"Kalau sekarang sudah menurun, karena yang buatkan cuma si Alda. Dan dia juga kan masih sekolah, jadi kadang ada yang mesan nggak bisa terpenuhi dan mungkin lari ketempat yang lain," katanya.

Ternayata, ketenaran usaha tapis milik korban dibenarkan juga Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona usai mengunjungi rumah keduanya.

"Kita juga tidak menyangka akan terjadi hal seperti ini, karena almarhum ini termasuk salah satu pengusaha tapis yang sudah kemana-mana, bahkan kopiah tapis yang saat ini saya pakai, adalah buatan dia," kata Dendi.

Menurutnya, kepergian keduanya cukup menjadi kabar duka yang menimbulkan kesedihan bagi Pemkab Pesawaran. Pasalnya, Tapis buatannya termasuk salah satu produk UMKM yang sudah terkenal.

"Ya, karena peci asal Kabupaten Pesawaran ini sudah sampai kemana-mana," katanya.

Sementara, Kuasa Hukum keluarga koorban, Nurul Hidayah menuturkan, dalam menangani kasus tersebut, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan aparat kepolisian guna membantu membongkar kejadian naas yang melibatkan sepasang suami istri tersebut.

"Kalau sekarang kita sudah berkoordinasi dengan pihak Polsek Gedongtataan dan nantinya akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya untuk membongkar kasus ini," tutur Nurul.

Menurutnya, hal itu diperlukan lantaran dalam proses kejadian yang terjadi, terdapat kecurigaan bahwa pelaku tidak hanya bertindak sendirian melainkan turut melibatkan pihak lainnya.

"Karena tidak mungkin pelaku melakukan aksinya sendirian, mulai dari membunuh, menggali kuburan hingga menguburkan para korbannya," pungkasnya. (Rama)

Pasutri asal Desa Tanjungrejo Kecamatan Negerikaton tersebut merupakan korban yang tewas setelah menjadi korban kebiadaban dukun palsu yang mengaku mampu menggandakan uang. (Rama)