LAMPUNG, HELO INDONESIA.COM -- Sepekan menjelang pemilihan kepala desa (pilkades) di Kabupaten Lampung Timur, pendukung calon saling berebut simpati masyarakat. Bahkan, sejumlah pendukung saling tuding dan tak tegur sapa.
Pengamatan Helo Indonesia.Com. sepekan jelang pilkades digelar pada Senin (30/10/2023) suhu politik pemilihan calon orang nomor satu di desa itu kian menghangat. Ironisnya, hangatnya suhu politik bagi desa yang akan menggelar pilkades tak hanya dilakukan para calon. Tapi, yang lebih masif para pendukung salong tuding dan saling menjatuhkan.
Di Kecamatan Wayjepara misalnya, para pendukung saling tuding dan saling mengunggulkan program calon mereka. Tak sampai di situ, ada segelintir pendukung yang menuding ada pendukung pesaing mereka yang membagi-bagikan sembako dan uang ratusan ribu kepada calon pemilih. Akibatnya, situasipun kian memanas. Lebih parah lagi, saling pendukung tak lagi tegur sapa. Padahal, ada sebagian pendukung yang masih ikat dengan tali saudara dan keluarga.
" Politik pilkades 2023 sedang memanas, tapi kita bersyukur tak terjadi hal yang tak kita inginkan,"ujar Hali Afrian, warga Desa Labuhan Ratu Dua.
Baca juga: Enam Rumah Ludes Terbakar di Tepi Rel KA Waylunik Balam
Hali Afrian mengaku jika tiap pendukung para calon di kecamatannya terus bergerilya mencari simpati warga. Tujuannya tak lain agar "jago" mereka bisa unggul atau meraih kemenangan.
"Soal bagi-bagi uang atau bingkisan lain belum kami temukan. Tapi gerilya para pendukung terus bergerak,"ujar Afrian yang akan maju pada pilkades di desanya 2025 mendatang.
Aktifis pemuda dan masyarakat itu berharap pada pilkades periode 2023 dapat berjalan lancar, jujur dan menggasilkan pemimpin desa yang berkualitas.
"Kita berharap pilkades tahun ini akan lahir pemimpin desa yang cerdas, merakyat, jujur dan tak arogan,"pungkas Afrian.
Baca juga: Wali Kota Eva Beri Vitamin Tambah Darah Para Pelajar
Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Lampung Timur Heriansyah mengatakan, Pilkades 2023 diikuti 112 desa yang tersebar di 24 kecamatan dan akan digelar Senin (30/10/2023). Saat ini, tahapan para calon memasuki masa kampanye dan tuap calon mengikuti jadual yang telah ditetapkan panitia. Para calon dan pemilih akan memasuki masa tenang selama tiga hari yakni 27-29 Oktober.
"Saat ini tiap calon diberi waktu untuk kampanye guna menyampaikan visi dan misi mereka di masyarakat," kata Heriansyah.
Saat penjaringan bakal calon, beberapa waktu lalu Dinas PMD menggelar tes tertulis tambahan bagi sejumlah desa yang mememiliki calon lebih fari lima orang. Nilai hasil tertulis tambahan itu lalu digabung dengan nilai hasil panitia pilkades. Dari hasil tersebut, maka calon yang mendapat nilai terendah dinyatakan gugur.
"Semua tahapan telah berjalan dengan baik. Kita optimis pilkades 2023 akan berjalan demokratis dan lahir para kades yang berkualitas," tegas mantan Sekretaris Dinas Kominfo Lamtim itu. (Khairuddin)
