Membaca Demokrasi Era Prabowo-Gibran, Reformasi Kembali ke Nol

Rabu, 21 Agustus 2024 10:50
HP Helo Lampung

Oleh M. Habib Purnomo*

MELIHAT gelagat dinamika politik yang saat ini terjadi jelang Pilkada 2024 dan berbagai fenomena politik di sekitar Istana, ada kesan Pilpres 2029 mengarah kembali ke sistem Orde Baru: anggota MPR RI yang memilih kepala negara.

Karena anggota MPR RI sebagian besar dari unsur parpol, Prabowo-Gibran diprediksi bisa terpilih secara aklamasi lewat parlemen untuk periode keduanya, 2029-2034. Gibran sudah punya modal Partai Golkar.

Bentuk pemerintahan dengan sistem single majority Era Jokowi pada periode keduanya tampak jelas berakibat banyaknya drama politik yang mencederai nilai-nilai demokrasi. Hampir semua parpol diajak masuk kabinet.

Agaknya, Prabowo-Gibran akan melanjutkan ke kabinetnya dengan hanya meninggalkan PDI Perjuangan di luar pemerintahan atau istilah populernya oposisi.

Demokrasi Era Prabowo akan setback kembali ke Era Orde Baru yang mana ekonomi dan politik serba sentralistis di sekitar Istana dan akan berujung praktek KKN yang semakin menggila.

Ketika suprastruktur dan infrastruktur politik telah dikuasai pemerintahan Prabowo dan aspirasi arus bawah (grass root) tersumbat maka kemungkinan besar dapat memantik ledakan besar.

Menuju situasi tersebut, solusinya memperbanyak sekoci-sekoci bila kapal besar demokrasi terancam tenggelam. Sekoci-sekoci itu adalah kelompok-kelompok diskusi para mahasiswa, intelektual kampus dan berbagai non goverment organitation ( NGO). Reformasi kembali ke nol.

* politikus dan aktivis demokrasi

 - 

Berita Terkini