Semangat Demokrasi Lampung dalam Kegalauan Kebon?

Selasa, 14 Mei 2024 15:56
HBM Helo Lampung

Oleh Herman Batin Mangku*

PESTA demokrasi Lampung kali ini terbilang keren. Siapapun terbukti bisa berpeluang adu keberuntungan memimpin provinsi ini. Mereka berlatar belakang aktivis, tukang kayu, birokrat, pengusaha, profesional, pensiunan, hingga politikus.

Barangkali, masih samar-samarnya Purwanti Lee "cawe-cawe" Pilgub Lampung yang sudah di depan mata, 27 November 2024, para bakal calon jadi semangat berkompetisi bahkan ada yang sudah gerak cepat (gercep), gaspol. 

Selama satu dasawarsa, bos besar Sugar Group Companies (SGC) ini telah menjadi "momok" bagi calon gubernur lainnya karena terbukti jagoannya selalu menang kontestasi Pilgub Lampung lewat sosialisasi besar-besaran.

Tak peduli calonnya masih muda, pensiunan ASN, dan elektabilitas paling rendah pada awal kontestasi, calon gubernur yang didukung "kebon" terbukti selalu berhasil memenangkan kontestasi Pemilu 2011 dan Pemilu 2019.

Pemilu 2024, angin segar bagi para bakal calon gubernur Lampung. Hingga kini, Purwanti Lee masih samar-samar bos gula itu ikutan lagi mendukung bakal calon gubernur Lampung periode 2024-2029. Apakah sang bohir kali ini memilih kembali netral atau masih galau main banyak kaki?

Atmosfir politik pascapisah ranjang Presiden Jokowi dan PDIP saat ini sudah berubah, tak lagi sekondusif ketika Purwanti Lee ikut naik panggung memenangkan Ridho Ficardo walau masih berusia 33 tahun dan jadi temannya Arinal Djunaidi pensiunan ASN jadi gubernur Provinsi Lampung.

Hingga jelang Pilgub Lampung 2024, "Sang Satrio Piningit" Umar Ahmad belum terlihat gebyarnya. Sosialisasinya masih tipis-tipis. Jika dulu enak, Jokowi masih petugas partainya Megawati Sukarnoputri, jagoannya sudah tayang setahun sebelumnya.

Karena tidak sekubu lagi pada Pemilu 2024, Presiden Jokowi dan Koalisi Indonesia Maju (KIM) mendukung Prabowo Subianto sedangkan Ketum Megawati Sukarnoputri mendukung Ganjar. Tinggal menunggu hari, Prabowo resmi berkuasa lima tahun kedepan.

Ditarik ke Provinsi Lampung, Umar Ahmad ada di kubu PDIP sedangkan Rahmad Mirzani Djausal (RMD) dan Hanan A Rozak dan incumbent Arinal Djunaidi ada di KIM dan Prabowo sudah menunjuk RMD sedangkan Airlangga menunjuk Hanan dan Arinal adu kuat dulu. 

Hanan yang terlihat kompak dengan Koyu, orang yang juga dikenal dekat dengan Purwanti Lee. Walau belum mengantongi rekomendasi partai, Hanan sudah konser yang direncanakan di 60 titik.

Arinal mulai rajin senyum dan rajin keliling kabupaten kota terutama yang bupatinya PLT hingga hadir lomba burung. Dia juga tetap optimis sebagai bakal calon gubernur periode keduanya karena yang paling berpengalaman dan mumpuni dibuktikannya lewat jaket loreng Partai Golkar.

Masih tipis-tipisnya sosialisasi Umar, "Sang Satrio Piningit", salah satu indikator belum gaspolnya Purwanti berada di pihaknya.

Walau, Umar sudah "membela" sang saudagar. Menurut dia, kebon ada jasanya juga buat Lampung. Dicontohkannya, bikin lembaga pendidikan di kabupaten yang pernah dipimpinnya: Tulangbawang Barat.

Suara agak berisik di belakang tembok kekuasaan pascakeputusan MK, kubu yang bakal berkuasa tak minta bantuan Purwanti Lee berteman dengan mereka. Sang bohir cukup berada di posisi netral dalam ring demokrasi Provinsi Lampung kali ini. 

Jika ini yang terjadi, angin segar bagi demokrasi di Provinsi Lampung. Mudah-mudahan.

* jurnalis

 - 

Berita Terkini