bjb Kredit Kepemilikan Rumah
Helo Indonesia

Politisi dan Tukang Begal Konstitusi

Herman Batin Mangku - Opini
Sabtu, 24 Agustus 2024 19:12
    Bagikan  
X
Helo Lampung

X - Habib Purnomo

Oleh M.Habib Purnomo *

Ingat tukang kita ingat profesi Jokowi sebelum jadi wali kota Solo, yaitu sebagai tukang mebel. Selain tukang kayu, ada juga tukang pandai besi dan tukang buat rumah. Rano Karno dalam film Si Doel Anak Sekolahan oleh bapaknya dipanggil "Si Doel Tukang Insinyur".

Tukang bekerja tidak mau2 nya sendiri tapi atas permintaan si pemesan ada juga yg bekerja atas perintah si bos.

Di era Orde Baru tahun '90-an, kita mengenal istilah "politisi tukang". Disebut tukang, si politisi bekerja bukan untuk kepentingan rakyat yang diwakilinya tapi bekerja sesuai permintaan si pemesan dan atau si bos.

Hari-hari ini, publik Indonesia dikejutkan adanya percobaan pembegalan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) di Gedung DPR RI oleh beberapa orang yang mengatasnamakan lembaga kehormatan tersebut.

Namun, karena malamnya sudah terjadi pergerakkan masyarakat dari berbagai daerah se-Indonesia untuk mengepung gedung-gedung dewan, sidang pengesahan RUU Pilkada yang rencananya sebagai alat untuk pembegalan Keputusan MK gagal dikaksanakan.

Rakyat dari berbagai elemen masyarakat dipelopori mahasiswa marah dan menyerbu DPR RI dan di berbagai daerah juga mengepung gedung dewannya masing-masing. 

Kemarahan elemen-elemen masyarakat dan mahasiswa ini bukan semata-mata karena pembegalan Keputusan MK saja tapi akumulasi dari kejadian-kejadian sebelumnya atas perilaku pemerintah yang dirasa aneh dan mempermainkan hukum.

Hukum telah dipakai sebagai palu godam untuk memukul dan menyandera siapapun demi tujuannya tetap berkuasa dan konstitusi juga pernah dimainkan sebagai alat untuk lolos dalam kompetisi pilpres.

Kemarahan masyarakat juga terpancing dengan pidatonya Bahlil 'jangan coba-coba dengan raja Jawa, berbahaya main-main dengan ini barang, sudah banyak bukti."R

Raja Jawa dalam pidatonya dalam konteks demokrasi berkonotasi buruk dan mengancam nilai-nilai demokrasi yang diperjuangkan segenap Bangsa Indonesia.

Hingga saat ini, para mahasiswa masih stand by di pos masing-masing memelototi gerakan kelompok pembegal konstitusi karena nampaknya kelompok ini masih putar otak dan belum menyerah dan dalangnya juga belum muncul.

Dikhawatirkan hal yang sama terulang kembali.

Bolehlah dikatakan segerombolan anggota Dewan yang lakukan percobaan pembegalan Keputusan MK itu dijuluki "Politisi Tukang". Tapi, mungkin, politisi tukang itu bekerja karena dipesan oleh tukang juga ?

  •  * politisi dan aktivis