Oleh Adolf Hidayatullah *
SUATU kehormatan, saya diundang jadi narsum dalam FGD untuk merumuskan program pembangunan di Lampung yang ditaja Yayasan Alfian Husin di Hotel Swiss-bell, entitas yang menghadirkan Kampus Darmajaya.
Sesi yang yang saya ikuti mengulik isu-isu lapangan kerja, pemuda dan pemberdayaan perempuan. Saya, urun diskusi soal sepakbola.
Narsum lainnya paten-paten. Tapi ada highlight yang cukup menarik dari Bang Zainal Asikin usai memaparkan presentasinya yang rapi-jali.
Selaku "orang pusat" Komite Olahraga Indonesia, Bang Ikin di penghujung terdengar nuansa curhat.
"Bilang sama gubernur baru besok, Lampung harus berani patok target jadi Tuan Rumah PON 2032!" lontar Bang Ikin.
Selaku elite komite olahraga, Bang Ikin kerap memimpin delegasi; olimpiade, multi-even level Asia, regional dll.
"Soal kejurnas misalnya. Karena jabatan Saya beberapa kali diminta datang, membuka, meresmikan. Sering sekali ke Jakabaring. Ke Sumsel. Ke Palembang. Kita orang Lampung padahal," kisah dia.
Ditimpal oleh Dr Andi Desfiandi yang menyebut idealnya ada "program jangkar" yang bisa menyatukan arah dan tentu saja potensi sumber daya.
"Akui saja, saat ini seringnya program pemerintah itu sering terkotak-kotak sektor. Program Jangkar itu bisa jadi acuan sehingga ketika semua potensi mengacu ke sana, kita bisa menghasilkan sesuatu yang signfikan," demikian Kanjeng Andi.
Saya tepuk tangan keras-keras soal itu. Lampung harus berani pitching dan serius sampai kita benar-benar jadi Tuan Rumah PON 2032.
Ayo bareng cari calon pemimpin yang punya nyali, strategi dan kapasitas.
(*) Wartawan
-
