bjb Kredit Kepemilikan Rumah
Helo Indonesia

Silaturahmi dan Memuliakan Tamu 

Herman Batin Mangku - Opini
Selasa, 9 April 2024 20:24
    Bagikan  
Gufron
Gufron

Gufron - Gufron

Oleh Gufron Azis Fandi*

ALLOH SWT sangat menyukai hamba Nya yang saling mengikat persaudaraan. Karenanya orang yang gemar bersilaturahim atau silaturahmi akan dilancarkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya. Sebaliknya kepada orang yang memutuskan tali silaturahmi, Allah memberikan kecaman dan ancaman keras. Sabda nabi Saw: “Tidak akan masuk surga orang yang memutus silaturahmi.(HR. Muttafaqun 'alaih)

Menurut buku Agar Rezekimu Tak Seret oleh Rizem Aizid, disebutkan silaturahmi berasal dari bahasa Arab shilat/shilah dan rahim. 

Kata shilat berasal dari kata washala, yang berarti menyambung atau menghimpun. Sementara rahim berarti kasih sayang. Kemudian kata rahim berkembang sehingga berarti peranakan atau kandungan, sebab anak yang dikandung senantiasa mendapat curahan kasih sayang.

Secara umum, silaturahmi adalah mempererat tali persaudaraan. Silaturahmi juga menjadi ajaran yang diperintahkan Allah SWT.
Misalnya Al-Qur'an surat An-Nisa: 36, disebutkan anjuran untuk saling bersilaturahmi:

۞ وَٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا۟ بِهِۦ شَيْـًٔا ۖ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا وَبِذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَٱلْجَارِ ذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْجَارِ ٱلْجُنُبِ وَٱلصَّاحِبِ بِٱلْجَنۢبِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُكُمْ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ مَن كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا

"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri."

Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa yang ingin diluaskan rezekinya atau dikenang bekasnya (perjuangan atau jasanya), maka hendaklah ia menghubungkan silaturahmi." (HR. Muslim).

Rasulullah SAW juga menjelaskan tentang silaturahmi dalam beberapa hadits. Silaturahmi juga memiliki banyak manfaat. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW:"Barang siapa yang ingin diluaskan rezekinya atau dikenang bekasnya (perjuangan atau jasanya), maka hendaklah ia menghubungkan silaturahmi." (HR. Muslim).

Rezeki dimaksud bukan hanya uang, tetapi lebih luas lagi. Bisa berbentuk informasi pekerjaan, kesempatan proyek, peluang kerjasama, ilmu dan ketrampilan bahkan jodoh. Dalam hadits lain juga disebabkan bahwa silaturahim daoat menghapus dosa dan memperpanjang umur.

Di negeri kita, momen Idul Fitri sering menjadi ajang untuk menjalin dan mengeratkan tali silaturahmi. Pada hari raya Idul Fitri, umat muslim akan saling berkunjung satu sama lain. Baik untuk menjalin keakraban, maupun  ajang saling memaafkan. Sehingga hubungan yang sebelumnya renggang pun akan kembali dekat.

Tradisi membuat kue dan memperindah rumah menjelang hari raya idul Fitri tidak bisa dilepaskan dari gerakan silaturahim yang dibarengi dengan saling mengunjungi. Dimana meperindah rumah, membuat kue dan aneka makanan dan minuman dimaksudkan untuk menghormati tamu.

Bukan sekedar untuk dinikmati sendiri apalagi untuk sombong dan pamer.
Menghormati tamu adalah suatu hal yang sangat ditekankan dalam Islam. Sabda nabi Saw:
Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: "Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya tidak menyakiti tetangganya, siapa yang beriman kepada Allah dan bari akhir hendaknya menghormati tamunya, siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaknya mengatakan yang baik atau diam." (Muttafaq Alaih)

Dalam Islam, kedatangan tamu merupakan berkah bagi seorang muslim. Oleh karena itu sudah sepatutnya kita menyambut tamu dengan baik agar mendapatkan pahala yang besar dari Allah.

Suatu ketika ada seorang istri sahabat yang mengadu kepada nabi tentang suaminya yang sering membawa tamu kerumahnya. Sehingga istri tersebut merasa kelelahan karena harus melakukan jamuan untuk para tamu suaminya....

Singkatnya kemudian Rasulullah Saw menyampaikan bahwa beliau akan bertamu ke rumahnya. Maka dengan penuh sukacita istri tadi segera pulang untuk memberi tahu suaminya dan menyiapkan jamuan untuk Nabi Saw. Setelah selesai jamuan, Rasulullah mengatakan pada si suami agar istrinya memperhatikan saat Rasulullah Saw keluar dari rumah mereka.... Apa yang terjadi?

Saat Rasulullah Saw keluar dari rumah mereka, mereka lihat bahwa beliau diikuti oleh keluarnya binatang melata seperti ular, kalajengking dan lainnya. Maka Rasul Saw bersabda : "Seperti itulah yang terjadi. Setiap kali tamu keluar dari rumahmu, maka keluar pula segala bala', bahaya dan segala binatang yang membahayakan dari rumahmu."

Jadi kira kira begitulah  hikmah memuliakan tamu dan tidak berkeluh kesah karena kedatangannya. Bahwa tamu membantu tuan rumah mengeluarkan berbagai bala dan bencana dari rumahnya. Disamping rumah yang banyak dikunjungi tamu adalah rumah yang dicintai ALLAH.
Dan introspeksi lah, bila rumah kita jarang didatangi oleh tamu.

Wallahua'lam bi shawab
(Gaf)

 - 

Tags