bjb Kredit Kepemilikan Rumah
Helo Indonesia

3 Bacagub Lampung Berbau Orang Kebon? Siapa yang Dipilih Ibu Lee?

Herman Batin Mangku - Opini
Selasa, 9 April 2024 04:07
    Bagikan  
HBM

HBM -

Oleh Herman Batin Mangku*

SETIDAKNYA ada tiga bakal calon gubernur (bacagub) Lampung yang muncul berbau "orangnya kebon". Kebon adalah istilah tak resmi sebutan masyarakat terhadap Sugar Group Companies (SGC) yang bos besarnya Purwanti Lee atau kerap dipanggil Ibu Lee.

Ketiga bacagub itu adalah Arinal Djunaidi, Umar Ahmad, dan Hanan A Rozak. Arinal Djunaidi adalah petahana gubernur Lampung yang telah ditugaskan kembali DPP Partai Golkar untuk sosialisasi bacagub Lampung periode keduanya 2024-2029.

Kakak tingkat saya ini pada masa kampanye periode pertamanya (2019-2024) yang sebagian saya ikuti dari panggung ke panggung menggelar wayangan dan jalan sehat berhadiah yang tak murah diduga berkat berteman dengan kebon.

Kedekatan Purwanti Lee dengan Arinal Djunaidi konon sudah lama sekali, sejak insyinur pertanian yang baru mendapatkan gelar doktor honoris causa (HC) bidang Ilmu Ekonomi dari almamaternya sejak dirinya kepala dinas.

Ketika Arinal dilantik jadi sekdaprov Lampung, ada foto bos SGC itu hadir pelantikannya yang ketika itu gubernurnya sudah Ridho Ficardo. Jelang Pilgub Lampung 2018, Arinal digadang-gadang jadi wakilnya Ridho Ficardo. Tapi entah kenapa, keduanya akhirnya berlayar masing-masing.

Umar Ahmad juga punya kedekatan dengan perkebunan dan pabrik gula berlahan ratusan ribu hektare tersebut sejak masih jadi aktivis, sebelum dirinya jadi wakil bupati dan bupati Tulangbawang Barat. Adik tingkat saya ini sahabat M. Ridho Ficardo, gubernur Lampung periode 2015-2019.

Ridho Ficardo sendiri adalah putra bekas Direktur Utama PT SGC Fauzi Toha. Dalam usia masih kepala tiga, M. Ridho Ficardo berhasil menjadi gubernur Lampung dengan kampanye yang sang sama atau memang juragannya sama: wayangan dan jalan sehat masif berhadiah "wah".

Hanan A Rozak yang juga telah mengantongi rekomendasi bacagub dari Partai Golkar.  Sebelumnya, dia adalah ASN di Kabupaten Tulangbawang. Anggota DPR RI ini moncer jelang Pilbup Tulangbawang 2012.

Garis tangan tetangga saya di Kelurahan Gotongroyong ini mencalonkan diri jadi bupati Tulangbawang berpasangan dengan sahabat jurnalistik saya Heri Wardoyo periode 2012 - 2017.

Dia adik kandung sahabat seangkatan saya kuliah, Manager Administrasi PT SGC Heru Sapto Handoko. Awalnya, Heri Wardoyo yang digadang-gadang jadi bupati, namun perkembangannya kemudian Hanan berada pada posisi bupati dan Heri wakilnya.

Ketiga bakal calon gubernur Lampung itu kini sama-sama sedang konsolidasi dan sosialisasi mendongkrak popularitas dan elektabilitas secara internal dan tipis-tipis menemui berbagai elemen masyarakat.

Yang jadi pertanyaan, siapa yang bakal didukung kebon? Apakah ketiganya, salah satu, menunggu rezim yang berkuasa kelak, atau kali ini Lee fokus merawat kebon dan memproduksi gula saja, tak ikutan ngawal-ngawal cakada., toh HGU sudah diperpanjang. 

Atau, sang touke memilih berteman berdasarkan usia: tua, muda, atau yang sedang-sedang saja. Menurut saya, jika bermain aman ya ketiganya didukung toh siapapun yang terpilih tetap "orangnya", perusahaan lancar jaya. Kecuali ada perintah yang lebih tinggi dari rezim ini. 

Idealnya sih Encik Lee tak ikut-ikutan, biar gak salah pilih mempersembahkan pemimpin bagi rakyat Lampung. Para bacawagub silahkan bertanding fair play untuk mendapatkan simpati masyarakat lewat visi misi dan track record, bukan kampanye adu tajir. 

Mereka juga sudah besar-besar, mantan kepala daerah, punyalah modal, gak bokek-bokek amat! Minggir dululah ya wir biar antarmereka tarung dan kita tinggal pilih siapa yang paling keren dan tidak kepiting batu? 

* jurnalis



Tags