bjb Kredit Kepemilikan Rumah
Helo Indonesia

Helo Indonesia Lampung, Koplah HBM yang Jauh dan Dekat

Herman Batin Mangku - Opini
Kamis, 29 Februari 2024 08:09
    Bagikan  
Prof. Sudjarwo
Prof. Sudjarwo

Prof. Sudjarwo - Prof. Sudjarwo

Oleh Prof. Sudjarwo*

SORE itu, sudah menjadi rutinitas, saya melihat layar media guna memeriksa apakah ada berita penting atau undangan yang harus dihadiri. Ternyata dari sekian banyak acara ada berita menonjol yaitu undangan dari sohib setia yang menjadi redaktur utama salah satu media siber bergengsi di daerah ini, yaitu Herman Batin Mangku (HBM).

Isi undangannya diharapkan untuk menghadiri ulang tahun pertama dari media siber yang digawangi beliau. Tentu undangan ini menjadi prioritas utama dan pertama untuk hari itu.

HBM yang sering saya panggil dengan kata ganti penghormatan keluarga yaitu “Kolpah” sebagai bahasa ibu, juga dalam rangka menunjukkan keakraban batin penuturnya.

Sebenarnya dengan beliau tidak begitu akrab secara sosial seperti pada umumnya kita; namun keakraban kami jauh dari itu, yaitu keakraban ideologi. Dan, tautan yang menjadikan sebagai media kami berdua adalah laman media Helo Indonesia.

Karena kedekatan ideologi inilah, penulis selalu menghadirkan tulisan yang bersifat khas untuk media siber satu ini.

Beliau pernah mengorbankan acara pentingnya yaitu undangan dari salah seorang kepala daerah di Lampung ini, hanya karena undangan penulis saat pidato purna bakti sebagai guru besar.

Beliau hadir bersama tokoh-tokoh pers dan budayawan sekelas Ansori Jausal, Tokoh Pers Hari Wardoyo, Oyos Suroso, Sudarmono; penggiat demokrasi Gino Panoli, Ferdi Gunsan, Bung Dolop; dan masih banyak lagi.

Sementara itu sejumlah guru besar juga hadir seperti Muhajir Utomo, Hasriadi Matakin, Bujang Rahman dan segudang lainnya. Walau acara penting itu tidak dihadiri oleh pejabat fakultas apalagi universitas, namun tetap membuat “gayeng” karena tidak ada sekat formal yang membuat kekakuan.

Kembali lagi, HBM tidak bisa dilepaskan dari Helo Indonesoa Lampung. Paling tidak, ada dua alasan penting yang mendasari jika itu dilihat dari kacamata penggiat jurnalis:

Pertama, HBM dan jurnalis (dalam hal ini Helo Indonesia) bagai ikan dengan air, keduanya ber-simbiose mutualistik. Jika orang membaca Helo Indonesia, maka akan langsung terbayang wajah HBM. Sebaliknya jika berbicara tentang HBM maka tidak dapat dilepaskan dengan Helo Indonesia Lampung.

Kedua, HBM sebagai ideologi tulen memerlukan media untuk menumpahkan isi kepalanya yang penuh kreatifitas. Oleh sebab itu tidak heran penggagas sekaligus pencetus karikaturis “Pak Ho” di Lampung Post ini mencipta kanal jurnalis bernama Helo Indonesia Lampung, yang hari ini tepat satu tahun usianya.

Ada yang menarik dan khas dari Helo Indonesia Lampung yaitu, isi beritanya “dekat tapi jauh” jika berhubungan dengan penguasa dalam hal ini pemerintah. Sebaliknya “dekat dan dekat sekali” kepada siapapun mereka, terutama mereka yang terpinggirkan.

Dan, HBM melalui laman Helo Indonesia Lampung akan bersuara sangat keras melawan siapapun untuk membela hak-hak mereka yang terpinggirkan apalagi tertindas dan atau terabaikan.

Terutama rakyat jelata yang terbatas perspektif pemahamannya tentang ketimpangan, maka di sana akan hadir Heloindonesia bersama HBM.

Tidak salah jika penulis katakan Helo Indonesia Lampung ya HBM, HBM ya Helo Indonesia Lampung. Dua yang tunggal ini adalah senyawa yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

Rasanya jauh dari “Pecah Kongsi” antara keduanya, seperti kecenderungan banyak orang saat ini untuk berpecah kongsi hanya karena berebut axiologis dari sesuatu yang absurd.

Selamat Ulang Tahun yang Pertama Helo Indonesia Lampung, dan sukses buat Kolpah Herman Batin Mangku. Sekalipun usia kronologis media ini masih belia, namun sudah terbang melampaui usianya.

Dari Sukarame pukul dua dini hari tulisan ini dibuat untukmu Helo Indonesia Lampung sebagai kado terindah yang pernah ku buat. Sukses Selalu sebagai doaku.

* Guru Besar Universitas Malahayati Lampung

 - 

Tags