bjb Kredit Kepemilikan Rumah
Helo Indonesia

Hati-Hati Karma, Gundoruwo Hutan Pindah ke Superblok

Herman Batin Mangku - Opini
Minggu, 21 Januari 2024 10:42
    Bagikan  
HANTY
Helo Lampung

HANTY - Ilustrasi Hantu Hutan Kota

Oleh Anshori Djausal*

NENEK moyang kita memiliki kearifan lokal dalam menjaga kelestarian hutan dan pohon-pohon besar yang dapat menjaga lingkungan permukiman tak dilanda bencana alam, banjir, longsor, dan lainnya. Mereka menakuti-nakutinya dengan hutan atau pohon itu ada dedemitnya, gondoruwo. dan kawan-kawan sebangsanya.

Dengan terjaganya hutan dan pohon, masyarakat tak hanya mendapatkan reward berupa ketersediaan air dan udara bersih, tapi juga membuat hati bahagia dengan hijaunya dan indahnya bunga.

Kemarau tahun lalu, pohon flamboyan (Delonix regia) berbunga merah menyala terlihat di beberapa lokasi di Kota Bandarlampung. Memang bunga flamboyan akan makin menyala merah pada kemarau yang keras. Karena itu dia disebut juga 'Fire Tree'. Makin keras kemarau makin menyala merah bunganya.

Karena itu sering dijadikan contoh oleh para motivator. Makin berat tantangan harusnya makin bersemangat.

Begitu pohon-pohon yang lain, kemarau yang panjang membuat mereka berbunga dan berbuah lebat mendekati ujung musim. Sebuah instink untuk melanjutkan menghasilkan buah dan biji untuk menjadi pohon-pohon muda berikutnya.

Pohon-pohon juga menjadi tempat berlindung dan hidup bagi satwa dan tanaman lain.

Dalam sebuah buku kecil yang menceritakan satwa yang hidup pada sebuah pohon beringin. Tidak kurang ada 42 satwa yang ikut hidup di pohon itu.

Mulai dari bermacam semut dan serangga, burung, kalong, monyet, musang. Belum terhitung yang hidup di sekitar akar dan di lapisan bawah permukaan tanah.

Tanaman lain yang juga hidup pada pohon ada lumut, jamur, benalu, anggrek..

Buku itu tidak menceritakan penghuni yang tidak kasat mata, dedemit, genderuwo dan kerabatnya yang beranak pinak di pohon itu. Kecuali suster ngesot dan pocong, tidak ada di pohon. Adanya di sinetron dan film aja.

Karena itu kalau ingin menebang pohon besar atau pohon tua dulu mesti ada sesajen atau ritual minta penunggunya mau pindah dari pohon itu. Kalau tidak minta izin bahaya nanti ada yang kesurupan.

Bayangkan kalau yang ditebang ratusan pohon. Yang kehilangan tempat hidup banyak sekali. Bahaya kalau mereka demo. Terpaksa, para penghuninya pindah ke superblok.

* Penggiat lingkungan dan budaya

 - 

Tags