Helo Indonesia

Perspektif Politik 2024, Peluang Arinal Menang Hattrick

Herman Batin Mangku - Opini
Minggu, 31 Desember 2023 15:30
    Bagikan  
helo Indonesia Lampung
Helo Indoneeia

helo Indonesia Lampung - Herman Batin Mangku

Oleh Herman Batin Mangku*

KETUA Akademi Lampung Anshori Djausal japri (jalur pribadi) ngajak diskusi Perspektif Politik Tahun 2024 di sekretariatnya PKOR Wayhaliym, Kota Bandarlampung, Kamis (28/12/2023). Alamak, saya kok merasa berat sekali ngopenin "arisan" kekuasaan. Mau ngeles, dia bilang: Ini yang ngundang Bang An lho!"

Nyerah, tanpa persiapan, saya ikut menyimak proyeksi politik 2024 versi senior Kantor Berita Antara dan Aliansi Jurnalistik Indonesia (AJI) Budiman Santoso, akademisi yang pernah menjadi ketua KPU Lampung Nanang Trenggono, Sekretaris IKA Pengurus PDIP Lampung Ferdi Gunsan yang kini memiliki chanel Gunsan Talk.

Lainnya, senior AJI Lampung yang jadi langganan moderator Debat Calon Gubernur Lampung yang digelar KPU Lampung Juwendra Asdiansyah yang kini ngasuh podcast di Forum Keadilan, serta Ketua Persatuan Insyinur Indonesia (PII) Kota Bandarlampung Hamzah.

Ketika giliran saya yang hanya anggota PWI Lampung dan pengurus Jaringan Media Seluruh Indonesia (JMSI) Pusat, mau tak mau mencoba melihat dari perspektif lain politik 2024 daerah ini berangkat dari semakin dinamis nuansa politik penghujung tahun 2023.

Untuk Lampung, saya berpendapat sangat tergantung pada politik nasional, hasil Pilpres 2024, enam minggu lagi, Rabu, 14 Februari 2024. Termasuk incumbent Gubernur Lampung Arinal Djunidi untuk peluangnya pada periode kedua. Walau dirinya samar-samar mau maju lagi atau tidak memimpin daerah ini.

Di sini, saya melihat Arinal Djunaidi berpeluang menjadi gubernur lagi. Saya teringat pada kampanyenya lima tahun lalu, seorang Wakil Ketua Golkar Lampung bilang kepada saya dengan sumringah Arinal bakal jadi gubernur pada waktu elektabilitasnya paling buncit awal kampanye Pilgub Lampung 2018 di Kabupaten Waykanan.

Di sela-sela kampanye itu, sang kawan bilang ada yang melihat Arinal itu memiliki keberuntungan alias hoki. Ternyata benar, keberuntungan pertama Mantan Sekdaprov Lampung yang awalnya menargetkan diri hanya jadi bupati malah didukung sohibnya Purwanti Lee mencalonkan diri dan jadi gubernur Lampung.

Keberuntungan kedua, ketika Depdagri mengurangi masa jabatan kepala daerah. Arinal yang seharusnya meletakkan jabatannya pada Juni 2024 harus turun digantikan penjabat gubernur pada akhir tahun ini. Beberapa kepala daerah mengajukan keberatan ke MK, Arinal pasrah.

Dia tak ikut kepala daerah yang mengajukan protes jabatannya dikurangi. Mereka berhasil dan "Dewi Fortuna" menghampirinya lagi. Ketua Golkar Lampung ini lanjut hingga 2024. Lumayan, satu pukulan mengelola APBD Murni TA 2024 dan siap memperbaiki sejumlah jalan dan jembatan.

Dirinya juga berkesempatan pengajian akbar dan berbagai kegiatan yang bersifat massal di kabupaten yang penjabatnya (pj) pilihannya. Mainannya panjang, enam bulan, jelang Pilgub Lampung pada 27 November 2024. Setidaknya, banyak kesempatan "tebar pesona".

Bisa tebar tayang mengembalikan kepercayaan publik yang sempat dikritik dan puncaknya oleh Bimo Yudho, anak muda asal Kabupaten Lampung Timur yang sedang kuliah di Australia, soal remuk-redamnya jalan-jalan di Lampung. Lalu, Arinal jadi viral dan dibully se-Indonesia.

Tak sedikit yang memprediksi Arinal "habis", sulit mendongkrak elektabilitasnya di penghujung periode pertamanya. Bisik-bisik juga, Purwanti Lee sudah menyiapkan penggantinya. Ada beberapa nama berseliweran yang dinginkan dan menginginkan dukungan bos besar Sugar Group Company (SGC) tersebut.

Namun, jika Pilres 2024 dimenangkan Paslon 2 Prabowo-Gibran, koalisi partainya ada di kubu ini. Arinal Djunaidi satu-satunya yang telah dinyatakan DPP partainya sebagai calon gubenur Lampung.

Andai Ketum DPP Golkar Airlangga Hartarto yang pernah membesarkan hati Arinal saat dibully se-Indonesia bahwa telah sukses membuat Presiden Jokowi menggelontornya proyek jalan yang hancur lebur di Lampung kembali meminta dukungan koalisinya agar Arinal kembali memimpin Lampung.

Bagaimana dengan Purwanti Lee? Tak ada pilihan, dia tentunya harus berbaik-baik dengan penguasa, termasuk andai ada petunjuk harus kembali menemani Arinal sosialiasasi periode keduanya. Siapa yang bisa melawan bos yang terbukti berhasil mengantarkan Ridho Ficardo yang masih bocil kala itu (34 tahun) dan Arinal pensiunan ASN jadi gubernur Lampung.

Di sini, kemungkinan peluang keberuntungannya yang ketiga. Arinal bisa mencetak kemenangan hattrick, tiga kali berturut-turut: terpilih sebagai gubernur tahun 2018, dapat menuntaskan pemimpinannya hingga 2024, dan berpeluang jadi gubernur periode kedua.

Namun, segala kemungkinan bisa terjadi. Dengan tetap berandai-andai Si Gemoy menang, ada Rahmag Mirzani Djausal, ketua Partai Gerindra Lampung, muda, bernas, dan visioner. Tinggal dirinya ditambah ayahnya jadi memimpin kemenangan Gemoy di Lampung, Faisol Djausal langsung meminta rekomendasi dari kantong Prabowo buat mencalonkan diri sebagai gubernur Lampung.

Ah, sebelum melantur jauh, takut banyak yang makin baper, diskusi Perspektif Politik Tahun 2024 pun alhamdullilah diakhiri Bang Anshori Djausal jelang senja. Masih ada enam bulan lagi, masih terlalu dinamis politik yang bisa berubah setiap detik. Belum lagi naik kembalinya politikus tangguh Alzier Dianis Thabranie (ADT) ke Golkar. Dengan banyaknya petinggi partai ini sohibnya, bisa menyalip peluang Arinal. Kita lihat keberuntungan Arinal kali ini.  Hattrick gak? Terima kasih. tabik pun.


"Pimred Helo Indonesia Lampung.