Tim Paralayang Jateng Juarai Nomor Ketepatan Mendarat Tandem Beregu PON

Rabu, 18 September 2024 21:09
Para atlet paralayang Jateng yang meraih emas di nomor ketepatan mendarat tandem beregu

ACEH BESAR, HELOINDONESIA.COM - Para atlet paralayang Jawa Tengah menunjukkan kehebatannya dengan menyabet medali emas dan perak di nomor ketepatan mendarat tandem beregu dan perseorangan putra cabang paralayang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 yang berlangsung di pegunungan Desa Lamtanjong, Kecamatan Sukamakmur, Aceh Besar, Rabu 18 September 2024.

Tim beregu paralayang Jateng yang dipiloti Arfan Lubis Jilani/Muhammad Afifian, Damar Aziz Prasidya/Erika Yolanda Putri, dan Moh Sholekul Hadi/Kris Diantono menjadi terbaik setelah mengumpulkan total nilai 27.

Baca juga: Tiga Srikandi Jateng Berhasil Panah Emas Pertama di PON

Sedangkan medali perak ketepatan mendarat tandem direbut tim Banten dengan skor 41 dengan pilot Aris Afriansyah/Rizky Maulana, Irvan Winarya/Mulyana, dan Samto Mangun Cipto/Renita Dewiya, serta perunggu diraih tim Papua (221) dengan atlet Julio Sarta/Eddy Warisal/Randy Irwahyudi/Delfy Yosefa dan Riandika Yudha/M Anshar Nashar.

Sedangkan di nomor perseorangan putra, atlet Jateng Arfan Lubis Jilani/Muhammad Affifian harus puas mendapatkan perak dengan total 17 atau selisih tiga angka dengan peraih emas Aris Afriansyah/Rizky Maulana (Banten) dengan skor 14. Medali perunggu ditempati Agus Sumanjaya/Ilham Erwah Yudha (Bali) yang mengemas skor 19.

Pelatih Jateng Dian Listiarini menyampaikan rasa syukur atas pencapaian tim paralayang Jateng yang merebut emas di nomor beregu tandem, dan perseorangan putra.

''Hasil ini membanggakan, karena di tengah cuaca yang berubah-ubah di lokasi venue, para atlet tetap konsisten permainannya,'' kata saat dihubungi Rabu 18 September 2024.

Baca juga: FKUB Jateng Perkuat Sinergi Antarumat Beragama Jelang Pilkada Serentak

Dalam lomba paralayang, kata dia, terdapat dua kategori lomba yaitu Ketepatan Mendarat dan Lintas Alam (XC/Cross Country). Menurut Dian, perrbedaan kedua kategori tersebut terletak pada teknis terbang.

“Jika pada ketepatan mendarat, atlet terbang menuju landing atau tempat mendarat dan mencari nilai terkecil saat mendarat. Titik tengah atau titik akurasi itu nilainya 0, dan diakumulasikan dengan banyaknya round. Nilai terkecil merupakan nilai terbaik. Sedangkan untuk kategori XC, atlet terbang secepat mungkin sambil mengerjakan tugas di udara,'' bebernya.

Cabang paralayang akan mengakhiri pertandingannya pada Kamis (19/9) dengan menggelar nomor XC tandem perseorangan, dan XC tandem beregu. (Aji)

Berita Terkini