BANDA ACEH, HELOINDONESIA.COM - Pelatih dan ofisial Jawa Tengah melayangkan protes ke dewan juri pertandingan muaythai PON XXI/2025 setelah atletnya, Irvan Aji Maulana terkapar karena ditendang Dwi Sukarno (Banten) dalam laga semifinal kelas 63,5 kg putra di Bale Meuseuraya, Banda Aceh, Senin 9 September 2024.
Yang membuat kubu Jateng protes, karena dewan juri justru memenangkan Sukarno yang jelas-jelas melakukan tendangan di area terlarang.
Akibat insiden itu, Irvan sendiri harus dilarikan ke rumah sakit karena terluka di daerah bawah.
Baca juga: Mobil Gokart Listrik Hasil Riset Mahasiswa Teknik Elektro USM Dipuji BRIN
Tim dokter langsung melakukan pemeriksaan setelah diperkenankan wasit masuk dan dokter menyatakan ada luka di bagian selangkangan sehingga atlet tidak bisa melanjutkan pertandingan.
Atlet langsung dibawa ke rumah sakit Zainoel Abidin untuk mendapatkan pertolongan medis dari tenaga kesehatan. Kondisi Irvan cukup terkontrol, bahkan sempat dijenguk oleh Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana beserta ibu Shinta Nana Sudjana.
Pelatih Muaythai Jateng Yusuf Susilo mengatakan, data sementara Irvan mengalami luka di bagian kemalauan. Tapi semua masih dipastikan oleh tim dokter.
Menurut dia itu tendangan tersebut seharusnya tak dibenarkan dan atlet Banten diberikan sanksi karena melakukan pelanggaran.
Baca juga: Dua Atlet Panjat Tebing Purbalingga Berkontribusi Medali untuk Jateng di PON XXI
Namun dewan juri justru mengumumkan mereka memenangkan atlet Banten karena menilai faktor tidak sengaja dari atlet Banten.
"Dari mana mereka melihat itu tidak sengaja. Semua keputusan harus jelas dan kami lakukan protes," kata dia.
Dan pihak technical delegate cabor muaythai juga dewan hakim saat ini juga sedang menggelar sidang terkait insiden ini dengan menghadirkan kedua ofisial. (Aji)