SEMARANG, HELOINDONESIA.COM - Tim bola tangan putra dan putri Jawa Tengah memastikan mengantongi tiket PON XXI/2024 Aceh-Sumut setelah merebut medali perunggu dalam babak kualifikasi PON di GOR Universitas Negeri Jakarta, 27 Agustus - 2 September 2023 lalu.
Ketua Umum Pengprov ABTI Jateng Joko Pranawa Adi menyampaikan apresiasi dan salut atas perjuangan pasukannya yang berhasil lolos dalam Pra-PON dengan menempati urutan ketiga untuk kelompok putra dan putri.
Sebanyak 12 tim lolos ke PON Aceh-Sumut 2024. Di kelompok putra, provinsi yang lolos yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali. Sementara kelompok putri meliputi DKI Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Jawa Tengah, Banten dan Bali. Tim yang lolos ke PON tersebut belum termasuk tuan rumah, dan tim hasil Porwil Sumatera.
Baca juga: Belasan Kelompok Seni Rakyat Tampil di Terima Kasih Jawa Tengah: Maturnuwun Pak Ganjar
''Persaingan di Pra-PON memang kompetitif. Di tengah jadwal pertandingan yang padat, apalagi anak-anak baru saja memperkuat daerahnya masing-masing di Porprov, tapi kita bisa mengamankan tiket PON,'' kata Joko di Semarang Selasa 5 September 2023.
Menurut Sekum Pengprov ABTI Muhlisin, berdasarkan evaluasi pengurus, ada faktor kelelahan pada pemain yang mengakibatkan performanya tidak maksimal di Pra-PON. Hal tersebut lantaran para pemain, baru saja mengikuti Porprov di Pati dan tidak memiliki intensitas waktu yang cukup dalam membangun chemistry.
Bisa Lebih Baik
Muhlisin menyebut, empat tim yaitu DKI, Jabar, Kaltim, dan Jateng yang lolos ke empat besar memiliki kualitas permainan yang sama.
Baik tim putra maupun putri sebenarnya bisa menyodok ke peringkat yang lebih baik. Namun faktor paling dominan yang mempengaruhi penampilan tim Jateng di Pra-PON adalah kelelahan pasca-Porprov.
Idealnya, kata dosen olahraga itu, begitu selesai mengikuti Porprov 5-11 Agustus 2023, waktu yang mestinya dimanfaatkan untuk tapering (mengurangi volume latihan) dan istirahat selama 1-2 minggu, tapi digunakan untuk membangun chemistry.
Faktor kedua, kata dia, menyangkut taktik strategi. Karena chemistry belum terbangun secara optimal, maka berdampak pada taktik di lapangan.
Baca juga: Pamitan ke Mbah Munif Demak, Ganjar Pranowo Minta Doa untuk Tugas Berikutnya
''Mereka tak punya waktu untuk tapering. Satu hal lagi, para pemain di tim ini baru saja turun di Porprov dengan membela panji kabupaten/kota dengan pattern atau pola permainan masing-masing. Begitu dikumpulkan dalam satu tim menjadi tim Jateng, ternyata waktu kami terbatas untuk membangun chemistry, dan berpengaruh pada taktik,'' beber Muhlisin yang menjadi Technical Delegate pada Pra-PON itu.
Salah satu pemain, Ryan Kurniawan juga tak menampik jika sebagian besar pemain belum dalam performa terbaiknya ketika tampil di Pra-PON. Mantan pemain Timnas Asian Games 2018 itu mengakui , usai tampil di Porprov, pihaknya tak memiliki waktu yang cukup untuk membangun chemistry guna membentuk tim yang berdaya saing tinggi. (Aji)
