bjb Kredit Kepemilikan Rumah
Helo Indonesia

Kisah Puja dan Peni, Suami Istri dari Jateng yang Kawinkan Emas Sanda di PON

Ajie - Olahraga
Minggu, 15 September 2024 18:32
    Bagikan  
Kisah Puja dan Peni, Suami Istri dari Jateng yang Kawinkan Emas Sanda di PON

Atlet Jateng Puja Riyaya dan Bayu Peni Hendrasswari yang sukses kawinkan medali emas wushu pada PON 2024

MEDAN, HELOINDONESIA.COM - Ada kisah istimewa di balik sukses Jawa Tengah meraup tujuh keping medali emas cabang wushu di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI yang berakhir Minggu 15 September di GOR Serbaguna Medan, Sumut.

Usut punya usut, dari tujuh keping emas yang digaet Jateng tersebut, dua diantaranya dipersembahkan oleh pasangan suami istri, Puja Riyaya dan Bayu Peni Hendrasswari. Kedua atlet Kabupaten Grobogan itu adalah atlet sanda (pertarungan) yang tampil gemilang di laga final.

Baca juga: Prestasi Bersejarah Wushu Jateng di PON 2024, Borong 7 Medali Emas!

Pada PON ini, Puja merebut emas di kelas 75 kg, sedangkan Peni menjadi terbaik di kelas 48 kg putri.

Sejoli ini bertemu di Wisma Wushu Jateng sekian tahun yang lalu. Benih-benih asmara pun tumbuh seiring berjalannya waktu. Ibarat pepatah Jawa, witing tresna jalaran saka kulina atau cintah tumbuh karena acapkali bertemu. Keduanya akhirnya mengikat janji.

Puja dan Peni kemudian konsisten membela Jawa Tengah di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) sejak 2016. Namun, PON kali ini terasa sangat istimewa sebab keduanya akhirnya bisa mengawinkan medali emas.

“Pastinya senang banget, ini impian kami juga bahwa kami bisa mengawinkan emas di PON, karena udah 2 kali PON kita gagal, baru ini berhasil,” tutur Puja dengan wajah berbinar.

Baca juga: KA Walahar Anjlok di KM 91, Humas KAI Angkat Bicara

Puja sendiri memang telah mencapai hattrick medali emas. Ia meraih medali emas pada PON 2016, PON 2021, dan kini PON 2024. Untuk Peni, pada PON 2021 lalu harus puas dengan medali perak setelah kalah tipis di partai final.

Peni mengaku, sang anak adalah motivasi terbesar untuk bisa bertanding maksimal hari ini. Terlebih anaknya, Sean, baru saja bertambah usia kemarin.

“Seneng banget, ini kado ulang tahun buat anak saya, dia ulang tahun yang kedua, kita berjuang motivasinya buat anak,” imbuh Peni.

Tularkan Bakat

Lebih lanjut, keduanya tak menampik memiliki keinginan untuk mengarahkan sang anak untuk juga menjadi atlet wushu. Meskipun memang, sang anak baru berusia 2 tahun.

Hanya saja, mereka tetep akan memberi kebebasan minat dan bakat sang anak.

“Sebagai orangtua sih inginnya anak ikut ke wushu, tapi tetap nanti sesuai bakat dan minat kita kembalikan ke anaknya,” kata Peni.

Meskipun begitu, Peni mengaku telah melihat bibit-bibit atlet wushu pada anaknya. Di kehidupan sehari-hari misalnya, sang anak sesekali mengeluarkan jurus-jurus dasar wushu.

“Kalau orang lain mungkin bilangnya nakal, tapi kita positif mikirnya, anaknya udah bisa defence kalau ada yang ganggu, ibaratnya bisa mertahanin diri sendiri,” pungkas Peni. (Aji)