bjb Kredit Kepemilikan Rumah
Helo Indonesia

Nafatika Sempat Grogi saat Sumbang Emas Kedua untuk Panjat Tebing Jateng

Ajie - Olahraga
Minggu, 15 September 2024 00:44
    Bagikan  
Nafatika Sempat Grogi saat Sumbang Emas Kedua untuk Panjat Tebing Jateng

Nafatika Astuti saat berada di atas podium teratas bersama dua atlet Jatim

BANDA ACEH, HELOINDONESIA.COM - Atlet putri panjat tebing Jawa Tengah, Nafatika Astuti menambah pundi-pundi emas bagi kontingennya setelah menyumbangkan medali emas di kategori boulder perseorangan putri dalam lomba yang berlangsung di venue panjat tebing Kompleks GOR Harapan Bangsa, Banda Aceh, Sabtu 14 September 2024.

Nafatika berhasil merebut emas setelah mendapatkan poin tertinggi pada final tersebut. Atlet dari Kabupaten Kudus itu mendapatkan nilai satu top dan tiga zone, dengan satu kali percobaan top dan tujuh kali percobaan zone, dari empat lintasan boulder yang tersedia.

Baca juga: Rebut Emas, Drum Band Jateng Akhiri Puasa Gelar PON Selama 16 Tahun

Nur Ismatul Sakdia dari Jatim harus puas dengan meraih perak dengan nilai satu top dan satu zone, dengan satu kali percobaan top dan satu zone. Sedangkan Kharisma Ragil Rakasiwi (Jatim) mengoleksi nilai yang sama, yakni satu top dan satu zone, dengan satu kali percobaan top dan zone, namun Kharisma kalah nilai di babak sebelumnya.

Ditemui usai pengalungan medali, Nafatika mengaku tak menyangka ia bisa tampil menjadi yang terbaik di final ini.

Atlet asal Kudus berusia 17 tahun itu mengatakan jalur boulder di final cukup menantang, satu di antaranya di jalur 1.

"Awalnya sempat grogi, tapi ya dijalani saja," ungkap Nafa.

Dalam masa persiapan menghadapi PON, Nafa mengatakan butuh waktu setidaknya 1,5 tahun persiapan secara intens.

Dibagian lain, dia menyebut sudah menekuni olahraga panjat tebing ini sejak duduk di bangku kelas 2 SD.

"Dari kecil SD kelas 2 sudah ikut panjat tebing. Awalnya diajakin main, latihan, kemudian terus berlanjut sampai sekarang,". ungkap Nafa.

"Tentunya medali ini saya persembahkan terutama untuk orang tua saya," bebernya.

Baca juga: Tampil Perdana di PON, Petembak Jateng Tirano Baja Mengedor Emas

Diakhir penyerahan medali, Nafa juga mendapatkan bonus secara tunai dari KONI Jawa Tengah senilai Rp 10 juta, serta tambahan bonus dari Ketua Umum Pengprov FPTI Jateng.

Dalam kesempatan yang sama, pelatih panjat tebing Jateng sekaligus penemu bakat Nafa, Yoyok Supriyanto menyebut prosesnya cukup panjang hingga Nafa meraih emas di nomor boulder perorangan putri.

"Prosesnya kan panjang, banyak tahapan. Di klub sejak belia, sejak kecil saya latih di Kudus. Setelah itu karena prestasinya bagus dia masuk ke PPLOP Jawa Tengah. Setelah di PPLOP kita panggil ke Pelatda PON Panjat Tebing Jateng. Kebetulan saya pelatih juga di Pelatda Jateng dan ketemu lagi dengan saya. Disitu kami berlatih bersama dan meraih emas PON ini," ujar Yoyok.

Dia menambahkan, sebelum final cukup optimis anak asuhnya itu mampu meraih emas sebab mencatatkan poin tertinggi saat babak kualifikasi.

"Di kualifikasi, nafa final nomor satu, di semi final nafa peringkat tiga, di final nafa berhasil kembali nomor satu, luar biasa," ujarnya.

Perolehan emas di nomor boulder putri ini membuat panjat tebing Jateng kini telah meraih dua emas.

Tentunya pencapaian ini belum memenuhi target dari KONI Jateng, yakni cabor panjat tebing ditarget dapat meraih tiga emas.

Namun demikian potensi menambah emas masih terbuka di beberapa nomor yang masih akan diperlombakan. Beberapa di antaranya boulder beregu putra dan putri, serta nomor speed klasik.

"Peluang meraih emas di nomor-nomor beregu. Mudah-mudahan bisa tercapai," imbuhnya. (Aji)