bjb Kredit Kepemilikan Rumah
Helo Indonesia

Komandan Kontingen Jateng: Itu Filosofi Jawa, PON Dibuka Dulu Baru Koleksi Emas

Ajie - Olahraga
3 jam 8 menit lalu
    Bagikan  
Komandan Kontingen Jateng: Itu Filosofi Jawa, PON Dibuka Dulu Baru Koleksi Emas

Agung Hariyadi. Foto: pemprov jtg

BANDA ACEH, HELOINDONESIA.COM - Komandan Kontingen Jawa Tengah Agung Hariyadi mengungkapkan, pencapaian Jateng yang baru meraih medali emas sehari setelah acara pembukaan PON XXI/2024 tak lepas dari filosofi Jawa.

''Filosofi Jawa itu kan dibuka dulu baru masuk. Sehingga seusai seremoni pembukaan PON, baru kita 'pecah telur' meraih tiga emas secara beruntun. Pertama dari sepatu roda, disusul biliar dan malamnya muaythai,'' kata Agung di Banda Aceh, Selasa malam 10 September 2024.

Baca juga: Dua Peluang Emas Hapkido Jateng Meleset, Baru Bawa 1 Perak dan 4 Perunggu di Hari Pertama

Agung berharap, raihan tiga emas sehari usai pembukaan, akan menyalakan motivasi semua atlet kontingen untuk terus memberikan yang terbaik, sehingga medali emas terus mengalir dalam setiap harinya dan setiap kali pertandingan. Dengan demikian, pada akhir nanti hasilnya sesuai dengan target yang kita tetapkan.

Selain itu, dari sisi evaluasi, memang aspek - aspek penguatan fisik hendaknya menjadi perhatian utama. Berdasarkan pengamatannya, dari atlet yang gagal, maupun belum menunjukkan performa terbaiknya sehingga meraih perak dan perunggu, itu banyak dipengaruhi oleh kemampuan fisik.

''Maka ke depan, sebelum bertanding, harus kita pastikan bahwa atlet dalam kondisi prima. Sejak pelatda, atlet harus dipantau terus bagaimana progres fisiknya. Jangan sampai mereka berangkat sambil membawa beban cedera,'' kata Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Jateng itu.

Dia menjelaskan, salah satu contoh cedera bawaan yang ditemui adalah hapkido. Di cabang ini, salah satu atlet putrinya sebenarnya sudah unggul poinnya, tapi ketika cedera kambuh dia terjatuh dan tak sanggup melanjutkan pertandingan saat laga kurang 38 detik.

''Nah ini yang perlu kita sikapi bersama. Selain kondisi teknis, soal fisik ini perlu mendapatkan perhatian,'' katanya.

Kualitas Merata

Disinggung soal kemampuan sport intelligence atau intelijen olahraga Jateng, sehingga kurang bisa bica membaca progres provinsi lain yang merebut emas di PON? Menurut Agung, hasil di PON XXI sejauh ini memang memperlihatkan kualitas atlet di semua provinsi mulai merata.

''Semua sebenarnya sudah bisa dipantau melalui jalur-jalur, seperti Pelatnas. Menurut saya, ini indikasi bahwa kualitas atlet mulai merata. Tinggal bagaimana kita mengemas materi, mengatur strategi, dan memotivasi atlet supaya terpompa semangatnya menghadapi atlet yang sudah berpengalaman. Dan ini butuh keterlibatan psiko dan hipnoterapi. Tugasnya, misalnya, menghipnotis bagaimana atlet yang sebenarnya bisa mencapai level 8, didorong untuk mencapainya,'' bebernya.

Baca juga: Lolos Hibah Kemenristek Dikti, Tim Peneliti USM Gelar FGD Batch II di Demak

Dia menegaskan, adanya kejutan provinsi lain menunjukkan bahwa mereka itu tumbuh dan berkembang. Mereka juga selalu berupaya meningkatkan kualitas atlet. Itu cerminan bahwa persaingan lebih merata.

Agung mengatakan, pada babak kualifikasi PON, Jateng memang menampilkan performa bagus. Namun perform atlet memang belum bisa dipastikan setiap waktu. Bisa jadi di BK PON bagus, tapi pada event utamanya malah turun.

''Maka kesiapan stamina, mental, teknik, itu yang harus dijaga. Kita harus pastikan mereka nyaman dan siap bertanding,'' pungkasnya. (Aji)