bjb Kredit Kepemilikan Rumah
Helo Indonesia

Antisipasi Darurat Medis di PON 2024, Manajer dan Pelatih Jateng Dibekali Pengetahuan BHD

Ajie - Olahraga
Sabtu, 24 Agustus 2024 12:46
    Bagikan  
Antisipasi Darurat Medis di PON 2024, Manajer dan Pelatih Jateng Dibekali Pengetahuan BHD

Ketua Umum KONI Jateg Bona Ventura saat hadir dalam rapat pleno panitia kontingen PON Jateng di Semarang

SEMARANG, HELOINDONESIA.COM -

Guna meningkatkan kesehatan dan kesiapsiagaan terhadap situasi darurat medis, KONI Jawa Tengah akan mengadakan pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) kepada seluruh tim pelatih dan manajer.

Pengetahuan soal BHD itu penting sebagai bekal mengantisipasi darurat medis, seperti insiden cedera yang bisa terjadi saat atlet bertanding pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 di Aceh - Sumatera Utata mendatang.

“Ada atlet bulutangkis yang meninggal di lapangan waktu bertanding di Yogyakarta beberapa lalu, jadi kita perlu manajer atau pelatih memahami BHD,” kata Ketua Umum KONI Jawa Tengah, Bona Ventura saat rapat pleno panitia kontingen PON, di kantor Disporapar Jateng, Semarang, Jumat, 23 Agustus 2024.

Bona menuturkan, meninggalnya atlet bulutangkis Cina, Zhang Zhi Jie di Yogyakarta menjadi pukulan telak bagi dunia olahraga tanah air. Saat itu, Zhang Zhi Jie mendadak jatuh dan tidak sadarkan diri saat masih di tengah pertandingan.

Bona menyebut, insiden itu terjadi salah satunya karena pengetahuan terkait keterampilan dasar dalam menangani situasi darurat medis yang masih minim. Seperti henti jantung mendadak, tersedak, atau pingsan.

Sehingga, dia berharap, pelatih dan manajer seluruh cabor yang akan berangkat pada PON 2024 dapat mengikuti pelatihan BHD yang akan berlangsung pada Minggu, 25 Agustus 2024 besok.

“Secara khusus kita latih, agar pada saat di Aceh dan Sumut nanti bisa ikut membantu atlet, kalau ada keadaan darurat bisa menangani,” beber Bona.

Rentan Insiden

Sementara itu, Soedjatmiko, Wakil Ketua Umum II KONI Jawa Tengah menambahkan, BHD diperlukan bagi cabor-cabor yang rentan kecelakaan. Terutama cabor yang berkaitan dengan beladiri.

“Hampir semua cabang olahraga beladiri, seperti tinju, wushu, taekwondo, gulat, karate, kick boxing, itu cabor-cabor yang potensi besar untuk cidera,” kata Soedjatmiko.

Ia mengatakan, dengan pelatihan BHD, pelatih dan manajer cabor beladiri diharapkan sigap dalam memberikan pertolongan pertama pada atlet yang cidera. Sehingga, tidak terjadi insiden yang fatal yang lebih serius.

Kendati demikin, Soedjatmiko memastikan jika seluruh kontingen Jawa Tengah dalam PON 2024 akan mendapatkan fasilitas kesehatan dan asuransi yang memadai.

“Atlet dan ofisial sudah diasuransikan oleh panitia besar PON, dan pengurus sudah diasuransikan BPJS Ketenagakerjaan,” pungkasnya. (Aji)