bjb Kredit Kepemilikan Rumah
Helo Indonesia

Halalbihalal KONI Jateng, Prof Yos Ajak Insan Olahraga Punya Jiwa Ksatria

Ajie - Olahraga
Sabtu, 4 Mei 2024 10:20
    Bagikan  
Halalbihalal KONI Jateng, Prof Yos Ajak Insan Olahraga Punya Jiwa Ksatria

Acara halalbihalal keluarga besar KONI Jateng

SEMARANG, HELOINDONESIA.COM - Pada pengujung bulan Syawal, KONI Jawa Tengah menggelar halalbihalal bersama pengurus, karyawan, dan semua lini keluarga besarnya di ruang rapat Kantor KONI Jateng, Semarang, Kamis 2 Mei 2024 lalu.

Jika tahun-tahun sebelumnya, acara tausiyah mendatangkan ulama seperti dari MUI, namun halabihalal kali ini menghadirkan akademisi yang juga mantan Rektor Undip Prof Dr Yos Johan Utama SH MHum.

Maka tak heran Ketua Umum KONI Jawa Tengah, Bona Ventura Sulistiana menyebut, nuansa ''Profesor'' kental dalam halalbihalal itu. Pasalnya, dalam jajaran pengurus KONI pun terdapat juga profesor, seperti Prof Dr Heny Setyawati MSi, Prof Dr dr Mahalul Azam MKes, dan Prof Dr FX Joko Priyono SH MH.

''Di KONI juga terdapat lintas profesi, bahkan ada yang pernah memimpin OPD. Harapan kami ke depan, organisasi ini bisa lebih baik lagi,'' kata Bona.


Atas nama KONI dan pribadi, Bona mengucapkan mohon maaf lahir dan batin. Dan dia memandang bahwa halalbihalal mengandung nilai yang universal yaitu mempererat rasa toleransi dan kebersamaan di tengah keberagaman.

Bersyukur

Dalam tausiyahnya, Prof Yos mengajak insan olahraga yang hadir untuk mengingat pada dua hal yaitu bersyukur dan ingat mati. Jika dua hal itu diingat, maka akan merasa dekat dengan Sang Pencipta. "Maka syukuri apapun," katanya.

Menurutnya, tema halalbihalal yaitu ''Sucikan Hati, Kuatkan Silaturahmi, Menuju Olahraga Jawa Tengah Berprestasi'' bermuatan pada nilai-nilai optimisme, kehormatan, kesetiaan dan patriotisme.

Dalam pandangan Prof Yos, saat ini banyak pemuda yang tidak memiliki jiwa bangsa. Itu sebabnya, bukan saja ditanamankan mental juara, para atlet juga dicetak memiliki jiwa bangsa.

"Olahraga tidak hanya jadi juara, bahkan bisa juga curang. Kita bicara olahraga tentang sportivitas, jiwa kesatria, dan jiwa patriot," katanya.

Pada 2045, Indonesia Emas, maka saat ini harus dipersiapkan. "Juaranya adalah ketika memiliki anak-anak berjiwa ksatria, sehingga nilai kesatria, jiwa hormat yang harus ditanamkan adalah harus dijunjung tinggi betul," ujarnya.

KONI memainkan peran tak hanya pada lingkup olahraga, tetapi mendesain untuk pendidikan sportivitas. "Seperti halnya puasa, pembinaan olahraga mengajar sportivitas dan mematuhi betul ketakwaan, mendidik dan menahan," katanya. (Aji)