LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM -- Kondisi Lapangan Sepak Bola Unila yang dibangun Dispora Lampung dan sudah diserahterimakan dua tahun lalu kini kondisinya sudah sangat memprihatinkan, tak terawat dan sewa yang dikenakan Unila mahal, kata seorang pengurus All Stars FC (ASFC) Balam.
"Saat tim kami bermain, kondisi lapangan tak terurus, rumputnya tinggi (tebal) dan tak rata. Di beberapa titik, tanahnya tak rata, sehingga menganggu pemain saat men-dribble atau passing bola. "Sangat tak nyaman," kata Ir. Herdi Dudung, alumnus FP Unila.
Sewanya juga tergolong mahal, katanya, Rp625.000 per dua jam. Sebagai perbandingan dengan Lapangan Desa Margolestari, Kabupaten Lampung Selatan yang biaya sewanya Rp300 ribu per 2 jam.
Herdi Dudung mempertanyakan kemana uang sewa buat pemeliharaannya. Dia punya hitung-hitungan detailnya antara pendapatan dari sewa Lapangan dengan perkiraan pemeliharaannya.
Sejak baru selesai dibangun, Lapangan Sepak Bola Unila ini sudah menimbulkan kontroversi kualitas pengerjaannya, lapangan tidak rata dan rumputnya pitak-pitak di sana-sini. Sudah diperbaiki Dispora Lampung dan akhirnya diterima Unila.
Sebelumnya, Unila sempat nyaris menolak serah terima lapangan tersebut. Menurut Heppy Apriyadi, alumni FP Angkatan 88, kala itu, Lapangan Sepak Bola Unila direhab malah jadi ancur-ancuran. Heppy merekam kondisi lapangan lewat video.
Apalagi untuk even berskala nasional, sangat tidak layak. Sungguh memalukan jika Unila yang sedang membangun citra sebagai kampus modern dan telah mendapatkan penghargaan sebagai PTN Terbaik di luar Pulau Jawa versi Webometrics ternyata memiliki lapangan bola yang jelek.
Saat ini, Dispora Lampung juga sedang memperbaiki Proyek Lapangan Basket dan Volly senilai Rp400,9 juta SMKN 3 Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah, yang bobrok via CV Affika Karya Mandiri. Apakah nantinya akan seperti Lapangan Sepak Bola Unila? (HBM).
-