bjb Kredit Kepemilikan Rumah
Helo Indonesia

Indonesia Tuan Rumah Interhash 2026, Target Diserbu 5.000 Wisatawan dari 50 Negara

Ade - Olahraga
Senin, 11 Maret 2024 16:06
    Bagikan  
Indonesia Tuan Rumah Interhash 2026, Target Diserbu 5.000 Wisatawan dari 50 Negara

PERTEMUAN: Ketua Penyelenggara Interhash 2026 Liem Chie An (kedua dari kanan) saat mengadakan pertemuan dengan dewan interhash di Queentown, Selandia Baru, Sabtu (9/3/2024). Foto: Facebook Liem Chie An

SEMARANG, HELOINDONESIA.COM -Indonesia berhasil menjadi tuan rumah penyelenggaraan ajang Hash Internasional (Interhash) tahun 2026 di sekitar Candi Prambanan-Mendut, Klaten dan Magelang Jawa Tengah, pada  8-10 Mei 2026 yang akan datang

Keputusan Indonesia menjadi tuan rumah itu diambil dalam bidding di sela-sela gelaran Interhash 2024 yang berlangsung di Queenstown, Selandia Baru, 7-10 Maret. Ada dua negara yang mengajukan diri menjadi penyelenggara Interhash 2026 yaitu Indonesia dan Turki. Namun Turki mengundurkan diri pada detik-detik terakhir.

Ketua Penyelenggara Interhash 2026 Liem Chie An yang hadir mewakili Indonesia, menyampaikan rasa syukur, setelah berpromosi dan menyakinkan hasher (pecinta alam) dari negara berbagai belahan dunia, akhirnya  Indonesia ditunjuk  menjadi tuan rumah.

''Rasa syukur, haru, sekaligus bangga kita kembali dipercaya menyelenggarakan Interhash pada tahun 2026. Semoga ajang ini dapat daya ungkit pengembangkan pariwisata di Jateng dan Yogyakarta,'' kata Liem Chie An, saat dihubungi Senin (11/3/2024).

50 Negara

Disinggung soal target paserta di Interhash 2026? Pengusaha peternakan ayam dan perhotelan itu berharap bisa mengulang sukses penyelenggaraan Interhash di Magelang tahun 2012. Liem Chie An berharap, tingkat kepesertaan mencapai 5.000 wisatawan dengan melibatkan 50 negara di dunia.

''Kami menargetkan Interhash 2026 diserbu 5.000 wisatawan mancanegara. Mereka adalah  manusia istimewa yang harus dilayani dengan spesial. Selain punya finansial, mayoritas sangat hobi wisata alam yang digabungkan dengan olahraga," ujar Ketua Yayasan Borobudur Marathon ini.

Hash sendiri merupakan  olah raga lintas alam jejak nonkompetisi yang lebih cenderung seperti jalan-jalan, fun dengan nuansa tantangan medan alam dan pemandangan. Indonesia pernah menjadi penyelenggara masing-masing di Jakarta (1982), Bali (1988), Magelang (2012), dan Bali (2016).

Eksotika Candi

Liem Chie An optimistis, gelaran Interhash 2026 akan menyedot partisipasi ribuan hasher mengingat pesona eksotika Candi Prambanan dan Mendut yang termashyur.

Sejumlah langkah-langkah strategis akan dilakukaannya, mulai  mendesain rute, mobilisasi pelari, tenaga medis, marshal, instrumen perlombaan, transportasi,  hingga akomodasi.

Menurut dia, terpilihnya Indonesia menjadi tuan rumah Interhash 2026 mendapatkan apresiasi dari Ketua Dewan InterHash Kathy Godfrey Ryde. Saat bertemu,  Kathy menginginkan Interhash 2026 bisa setara atau bahkan lebih kualitasnya dibanding tahun 2012 di Magelang.

''Kami akan menikmati suasana Prambanan dan Mendut dengan alamnya yang menarik. Indonesia terkenal dengan daya tarik budaya, pesona alam, warisan sejarah,  sawah-sawah, dan kearifan lokal masyarakat. Tapi yang jelas ada unsur fit, fun, and friendly nantinya,'' tandas wanita yang menjadi Bendahara Cardiff IH dan London Eurohash itu. (Aji)