Sukseskan PON XXI Aceh-Sumut 2024, BMKG Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca di 10 Kabupaten

Rabu, 11 September 2024 13:02
Targetnya adalah mengurangi jumlah atau intensitas hujan yang dapat membahayakan apabila jumlahnya terlalu banyak. Sehingga, OMC hanya menargetkan awan-awan dengan potensi hujan lebat. Ist

HELOINDONESIA.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk mensukseskan gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI yang berlangsung pada 9-20 September 2024 di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara. Sebanyak 12 ton NaCl disemai di langit Aceh guna menghalau awan-awan hujan yang berpotensi menganggu kelancaran acara.

Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menjelaskan berdasarkan data analisis prakiraan cuaca BMKG menunjukkan adanya peluang hujan selama berlangsungnya acara.

Oleh karenanya, Pemerintah Provinsi Aceh meminta bantuan kepada BMKG untuk melakukan OMC demi kelancaran opening ceremony dan selama kegiatan berlangsung.

Baca juga: Tinjau Pembangunan Jalan Akses Menuju TPU Sarimulya, Pilar Pastikan Berjalan Lancar

"OMC ini dirancang untuk mengurangi risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor, yang berpotensi mengganggu jalannya acara olahraga nasional tersebut," kata Seto, Selasa (10/9).

Di sisi lain, PON XXI merupakan pesta olahraga nasional terbesar yang pastinya dinantikan oleh atlet-atlet terbaik yang mewakili 38 provinsi di Indonesia.

Tak kurang dari 13.000 atlet akan saling adu ketangkasan pada 65 cabang olahraga yang diperlombakan.

Untuk itu, OMC menjadi sangat penting dilakukan mengingat banyak perlombaan yang dilakukan di ruang terbuka.

Baca juga: Apresiasi Tokoh Indonesia 2024, Plt. Sekjen Kemendagri: Inspirasi Generasi Muda untuk Berkontribusi bagi Bangsa

Sehingga, apabila terjadi hujan yang cukup lebat dikhawatirkan akan menganggu pelaksanaan perlombaan dan mempengaruhi keselamatan para atlet.

Seto berujar pelaksanaan OMC di Aceh dilakukan selama tiga hari sejak 8-10 September 2024.

Targetnya adalah mengurangi jumlah atau intensitas hujan yang dapat membahayakan apabila jumlahnya terlalu banyak. Sehingga, OMC hanya menargetkan awan-awan dengan potensi hujan lebat.

"Awan-awan yang berpotensi menurunkan hujan lebat menjadi target utama OMC kali ini, khususnya pada saat menjelang acara opening ceremony pada 9 September 2024 malam," kata Seto.

Baca juga: Baru Setahun Berdiri, PERATIN Mantapkan Eksistensi dan Siap Berkolaborasi

Pun, operasi kali ini dilakukan 10 Kabupaten/kota yakni adalah Kota Banda Aceh, Kota Sabang, Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Aceh Barat, Kabupaten Pidie, Kabupaten Aceh Utara, Kabupaten Aceh Timur, Kabupaten Bener Meriah, Kabupaten Aceh Tengah, dan Kabupaten Aceh Tenggara.

"Pelaksanaan OMC dapat dilaksanakan dengan lancar dan relatif tanpa kendala," terangnya.

Lebih lanjut, OMC kali ini merupakan yang pertama kali terselenggara di Aceh sejak setelah sekian tahun lama sebelumnya.

Setelah sukses mengamankan agenda HUT RI di IKN pada tanggal 17 Agustus lalu dan acara Gala Dinner ISF di Monas tanggal 5 September, BMKG juga siap mengamankan acara Opening Ceremony PON XXI di Aceh.

Baca juga: Optimisme Perbankan Semakin Meningkat di Tengah Ekspektasi Membaiknya Ekonomi Domestik 

Dalam pelaksanaannya, OMC di Aceh kali ini BMKG berkolaborasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencara (BNPB).

Operasional kegiatan dikendalikan dari Pos Komando yang berlokasi di kantor Stasiun Meteorologi BMKG Kelas 1 Sultan Iskandar Muda Banda Aceh dengan didukung oleh 1 unit pesawat jenis Cessna Caravan dengan nomor registrasi PK-SNN dari operator swasta PT Smart Cakrawala Aviation.

Lebih lanjut, kolaborasi antara BMKG dan BNPB ini merupakan upaya bersama untuk memastikan bahwa curah hujan yang berlebihan dapat diminimalisir, sehingga pelaksanaan kegiatan PON tidak terganggu. Laporan Stasiun Meteorologi Sultan Iskandar Muda di Banda Aceh, potensi curah hujan di wilayah Aceh masih cukup tinggi, yang dapat memicu bencana hidrometeorologi jika tidak diantisipasi dengan baik.

Berita Terkini