Pagelaran Wayang Kulit Rayakan HUT ke-79 Mahkamah Agung

Minggu, 1 September 2024 21:10
Acara ini diselenggarakan sebagai bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Mahkamah Agung (MA).  Ist

HELOINDONESIA.COM - Pagelaran Wayang Kulit semalam suntuk yang digelar pada Sabtu malam, 31 Agustus 2024, berlangsung dengan sangat meriah dan sukses. Acara ini diselenggarakan sebagai bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Mahkamah Agung (MA). 

Acara ini dihadiri oleh Ketua Mahkamah Agung, Prof. Dr. Syarifuddin, S.H., M.H., didampingi oleh Wakil Ketua MA Bidang Yudisial, Prof. Dr. Suharto, S.H., M.H., serta Wakil Ketua MA Non Yudisial, Suharto, S.H., M.Hum. Pejabat eselon I dan II, serta masyarakat pecinta budaya juga turut hadir dalam perayaan ini.

Lakon "Wahyu Cakraningrat" yang dibawakan oleh dalang senior Dr. Yanto, S.H., M.H., yang juga menjabat sebagai Hakim Agung, menjadi inti dari pagelaran tersebut. Dr. Yanto menceritakan tentang sosok pemimpin yang tegas, jujur, berhati mulia, dan berani melawan ketidakadilan serta selalu berpihak pada kebenaran. Melalui lakon ini, Dr. Yanto menekankan pentingnya menjaga amanah leluhur dan melaksanakan tugas negara dengan integritas, serta melindungi marwah institusi peradilan.

Baca juga: APTIKNAS Rilis Dukung Pameran Growtech Jakarta dan ProPak Indonesia 2024


Setelah acara, Ketua Umum Forum Silaturahmi Mahkamah Agung (FORSIMEMA), Syamsul Bahri, menyampaikan bahwa pagelaran wayang kulit dalam rangka HUT MA telah menjadi tradisi tahunan. Tradisi ini bertujuan untuk melestarikan budaya Indonesia dan memperkuat identitas bangsa. Ia menekankan pentingnya mengenalkan aksara nusantara agar generasi penerus tidak melupakan jati diri sebagai anak bangsa Indonesia.

Syamsul Bahri juga menambahkan bahwa di tengah perkembangan zaman yang semakin modern, kebudayaan seringkali terkesan ditinggalkan. Oleh karena itu, pagelaran seperti ini memiliki peran penting dalam mengajak generasi muda untuk memupuk kecintaan dan kebanggaan terhadap budaya Indonesia. 

Baca juga: Ribuan Warga Israil Demo Benyamin Netanyahu Tuntut Gencatan Senjata


"Kita tidak bisa larut dalam modernisasi. Kebudayaan adalah adab dan etika yang diajarkan leluhur kepada generasi sekarang, seperti yang tergambar dalam lakon pewayangan 'Wahyu Cakraningrat'," ujar Syamsul Bahri dalam keterangan tertulisnya yang diterima media ini, (01/8/24).

Berita Terkini