Ketua MA Imbau Jaga Integritas: Perjalanan Menuju Peradilan Agung Bukan Perjalanan Mudah, Ketua FORSIMEMA-RI Syamsul Bahri Mendukung Hal Itu

Kamis, 29 Agustus 2024 22:52
Syamsul Bahri juga menekankan bahwa dukungan media sangat penting dalam mengedukasi masyarakat mengenai putusan-putusan hakim. Ist

HELOINDONESIA.COM - Ketua Mahkamah Agung (MA) Republik Indonesia, Prof. Dr. Syarifuddin, S.H., M.H., menekankan pentingnya menjaga integritas dalam perjalanan menuju badan peradilan yang agung.

Dalam kunjungan kerjanya ke Banjarmasin pada 28 Agustus 2024, ia mengingatkan bahwa tantangan yang dihadapi dunia peradilan tidaklah mudah, namun semangat untuk menjaga marwah institusi peradilan harus tetap terjaga.

Syarifuddin menyampaikan bahwa capaian MA akan ternodai jika ada oknum aparatur peradilan yang melakukan tindakan tercela.

“Sekalipun hanya satu atau dua orang yang melanggar, dampaknya bisa menggema ke seluruh pelosok Nusantara,” ujarnya seperti dikutip dari situs resmi MA.

Baca juga: Usung Ruhamaben-Shinta, Ini Alasan PKS Tinggalkan Ariza-Marshel 


Ia berharap agar para insan peradilan mampu menjaga integritas, meningkatkan kemampuan, menciptakan inovasi, memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, dan memegang teguh kode etik.

Pernyataan ini mendapatkan dukungan dari Ketua Umum Forum Silaturahmi Media Mahkamah Agung Republik Indonesia (FORSIMEMA-RI), Syamsul Bahri, yang menegaskan pentingnya peran media dalam mengawal integritas peradilan. 

"Betul apa yang dikatakan oleh Ketua MA, integritas hakim harus terjaga," papar keterangan tertulisnya diterima media ini pada Kamis (29/8/24).

Baca juga: Gelar Pesta Kemerdekaan 2024, ASDP Targetkan 1,000 Pengunjung Padati Kawasan Bakauheni Harbour City


Di tengah sorotan publik terhadap putusan-putusan hakim yang dianggap kurang mencerminkan keadilan, Komisi Yudisial (KY) bersama FORSIMEMA-RI sepakat bahwa pengawasan dan pengawalan media sangat dibutuhkan untuk memulihkan kepercayaan publik terhadap lembaga peradilan. 

Syamsul Bahri juga menekankan bahwa dukungan media sangat penting dalam mengedukasi masyarakat mengenai putusan-putusan hakim.

Laporan dari Komisi Yudisial pada 23 Agustus 2024, yang disampaikan oleh Wakil Ketua KY, Sitti Nurjanah, mencatat adanya 573 laporan masyarakat terkait dugaan pelanggaran Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH) sepanjang Januari hingga Juli 2024. Hal ini menunjukkan besarnya harapan masyarakat terhadap KY dalam mewujudkan hakim yang berintegritas demi peradilan yang bersih.

Baca juga: Bacaan Doa Saat Terjadi Gempa Bumi Beserta Makna dan Artinya


Dengan momentum HUT Mahkamah Agung Republik Indonesia yang ke-79, integritas diharapkan menjadi acuan utama dalam kinerja para hakim. Apresiasi dari KY kepada insan pers untuk mewujudkan independensi sistem peradilan juga disampaikan sebagai bagian dari program prioritas FORSIMEMA-RI yang terus berjalan hingga kini.

Syamsul Bahri berharap kolaborasi antara FORSIMEMA -RI, Komisi Yudisial, dan keluarga besar Dharmmayukti akan semakin memperkuat upaya menciptakan peradilan yang bersih dan dipercaya oleh masyarakat pencari keadilan.

Berita Terkini