Pintu Gerbang IKN Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim Harus Miliki SDM Unggul

Kamis, 15 Agustus 2024 19:18
Masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara saat mengadakan pertemuan dengan Menko PMK, Muhadjir Effendy, harus memiliki SDM unggul karena menjadi pintugerbang IKN. Kementerian PMK

HELOINDONESIA.COM - Menko PMK, Muhadjir Effendy menyatakan jika Pemprov Kaltim harus mengoptimalkan pencegahan dan penanganan stunting, yang tahun lalu masih mencapai 22,9 persen.

Menko Muhadjir mengatakan saat kunjungan kerja terkait penurunan stunting dan kemiskinan ekstrem di Kelurahan Sotek, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, Selasa (13/8/2024).

Menurut Muhadjir, Kalimantan Timur berdasarkan laporan dari Ibu Sekda masih perlu usaha keras, karena berdasarkan SSGI tahun lalu itu masih sekitar 22,9 persen. Artinya masih di atas rata-rata nasional.

Baca juga: Menko PMK Masyarakat Penajam Paser Utara Jangan Sampai Tersingkir Akibat Perkembangan Ibu Kota Nusantara

Diketahui, prevalensi stunting Pemprov Kaltim mengalami penurunan dari Tahun 2022 (SSGI) yaitu 23,9 persen menjadi 22,9 persen tahun 2023 (SKI).

Persentase ini masih lebih tinggi dibandingkan prevalensi stunting Indonesia, yaitu 21,5 persen pada tahun 2023.

Sementara itu, prevalensi stunting di Kabupaten Penajaman Paser Utara, dari tahun 2021 ke Tahun 2022 mengalami penurunan yaitu 27,3% menjadi 21,8%, kemudian kembali mengalami peningkatan pada tahun 2023 yaitu 24,6%.

Provinsi Kalimantan Timur sebagai lokasi dari Ibu Kota Nusantara (IKN) harus memiliki SDM unggul yang sehat dan bebas dari stunting.

Baca juga: Pengembangan Anak Usia Dini Secara Holistik dan Integratif Itu yang Sedang Didorong Kemenko PMK

Terutama di Kabupaten Penajam Paser Utara yang merupakan pintu gerbang IKN, pembangunan di IKN harus dinikmati manfaatnya oleh masyarakat PPU maupun kalimantan timur

Generasi muda di PPU menjadi penentu masa depan IKN, maka dari itu perbaikan kualitas SDM melalui penanganan stunting harus dilakukan dengan masif dan intervensi yang harus dilakukan sejak remaja, pasangan usia subur, ibu hamil dan balita.

"Untuk di Penajam Paser Utara, karena ini merupakan pintu gerbang IKN maka harus mempersiapkan SDM unggul dan berkualitas agar mutlak segera dilakukan." ungkapnya.

Baca juga: Di Forum G20, Menko PMK Pamer Keberhasilan Indonesia Entas Kemiskinan Ekstrem

Kemudian, untuk mempersiapkan SDM, menurut Menko PMK, di Kabupaten Penajam Paser Utara juga harus dibangun lembaga pendidikan yang berkualitas mulai dari jenjang menengah bawah, menengah atas, dan perguruan tinggi yang berkualitas.

Muhadjir juga mengatakan untuk perguruan tinggi juga sudah mulai banyak yang membangun kampusnya di Penajam Paser Utara.

Hal ini dilakukan untuk memberikan kesempatan pendidikan tinggi yang berkualitas untuk anak-anak muda yang nanti sebagai penopang kemajuan di IKN.

"Lembaga pendidikan di sini harus diperbaiki sebaik-baiknya agar SDM di Penajam Paser Utara ini nanti bisa mengisi peluang kesempatan kerja dan kebutuhan lapangan kerja yang ada di IKN," jelasnya.

Baca juga: Menko PMK Tinjau Hotel di Madinah, Jemaah: Terima Kasih Layanannya, Hotelnya Bagus!

Dalam kesempatan itu, Menko PMK melakukan dialog dengan keluarga yang memiliki anak stunting, ibu hamil, kader, bidan para pendamping lapangan, serta perangkat daerah terkait .

Muhadjir berpesan kepada para ibu untuk memberikan gizi yang cukup untuk anak-anaknya demi mewujudkan SDM yang unggul, sehat, kuat, cerdas, dan berakhlak mulia.

Baca juga: Menko PMK Letakkan Batu Pertama Pembangunan Masjid Salamad Indonesia di Vietnam

Dia juga berpesan kepada selaruh perangkat daerah, agar berfokus upaya pencegahan pada kondisi balita yang berat badan tidak naik, gizi kurang atau wasting sehingga tidak masuk dalam kategori stunting atau tidak lahir stunting baru.

Upaya Intervensi pencegahan tersebut dilakukan mulai dari tingkat keluarga dan kelurahan. Lurah agar dipastikan melakukan pemantauan perkembangan ibu hamil dan ibu dengan bayi yang ada di wilayahnya dan segera dilakukan intervensi ketika sudah teridentifikasi memiliki permasalahan gizi serta memastikan dan mengawal pemenuhan gizi untuk mereka. (*/ANO)

Berita Terkini

Demokrat Rekom Mirza-Jihan

Politik • 2 jam 27 menit lalu