HELOINDONESIA.COM - Turunnya ratusan satwa liar khususnya kera yang memadati jalanan sekitar Telaga Ngebel, merupakan pemandangan yang biasa bagi warga di sekitar Ngebel, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Namun bagi wisatawan hal ini merupakan fenomena langka yang jarang mereka ketahui, karena kera-kera itu memang turunnya pada musim tertentu.
Kawanan kera ekor panjang ini beberapa pekan terakhir berbondong-bondong turun gunung dan berada di sekitar Telaga Ngebel, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Hal ini mestinya harus menjadi perhatian kita semua, karena gerombolan kera ekor panjang itu untuk mencari makan dan minum di Telaga Ngebel, karena mereka kehabisa stok makanan di atas Gunung Wilis.
Dari dulu jika memasuki musim kemarau, banyak dijumpai kelompok kera ekor panjang berada di sekitar Telaga Ngebel untuk meminum air.
Namun sekarang kera-kera itu di sekitar Telaga Ngebel tidak sekedar minum air namun juga mencari makanan karena persediaan makanan di agas Gunung Wilis sudah habis.
Pada tahun 2017 kawanan kera ekor panjang juga pernah turun ke rumah warga, pasar-pasar hingga sekitar kawasan Telaga Ngebel untuk mencari makan.
Peristiwa itu terjadi pada musim yang sama, saat kemarau panjang, diduga makanan di habitat aslinya berkurang.
Saat itu kera jumlahnya puluhan ekor kera turun gunung dan mencari makanan di sekitar pasar-pasar memunguti sisa makanan seperti sayur maupun buah-buahan.
Kini peristiwa itu kembali terulang, beberapa warga ada yang sudah biasa, namun ada yang merasa cemas, karena jumlah gerombolan kera itu berjumlah sangat banyak.
Seorang warga di sekitar Telaga Ngebel mengatakan jenis kera yang turun di sekitar telaga adalah jenis kera ekor panjang, ada tiga lokasi yang dijumpai kera-kera ini di daerah Bobong, Banyu Mili dan Pabrik.
Baca juga: Ponorogo Bakal Diusulkan Menjadi Jejaring Kota Kreatif Dunia, Begini Upaya Bupati Sugiri Sancoko
Ruslan warga Ngebel mengatakan turunya kera dari atas Gunung itu, hanya untuk mencari makan, karena peristiwa ini sudah sering terjadi, biasanya pada musim kemarau.
"Bahkan jika sudah mencapai puncak kemarau, dimana-mana kering, semuanya kering, yang turun jumlahnya bisa mencapai ratusan," ujar Ruslan seperti dilansir beritajatim, Rabu (7/6/2023).
Menurut Roslan kera-kera itu mencari makan dari sisa-sia makanan pengunjung Telaga Ngebel, dan kera ini tidak merusak dan tidak mengganggu.
Ruslan memperkirakan sekitar dua lagi kemungkinan jumlahnya akan semakin banyak lagi, kera-kera akan mencari makan dan minum di sekitar Telaga Ngebel.
Ia berharap kepada masyarakat, pengunjung dan warga yang berdekatan dengan kera-kera itu agar tidak mengganggu, terlebih lagi pengunjung mau memberi makan kera itu, karena dia kelaparan.
"Jangan diganggu, kasihan. Syukur-syukur malah berbagi makanan, tidak usah banyak, makanan sisa pun tidak apa-apa," pungkas Roslan menyarankan. **
