bjb Kredit Kepemilikan Rumah
Helo Indonesia

Pengembangan Anak Usia Dini Secara Holistik dan Integratif Itu yang Sedang Didorong Kemenko PMK

Edo - Nasional
Selasa, 13 Agustus 2024 17:01
    Bagikan  
LOKAKARYA
Kementerian PMK

LOKAKARYA - Acara lokakarya yang digelar Kementrian PMK untuk mengawal perkembangan anak usia dini

HELOINDONESIA.COM - Aspek kesehatan, gizi, pendidikan, pengasuhan, perlindungan dan keselamatan harus menjadi perhatian serius dalam mengawal perkembangan anak sejak usia dini.

Karena hal itu harus menjadi perhatian serius, masa ini merupakan periode penting perkembangan otak anak terjadi sangat pesat pada periode ini.

Deputi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kemenko PMK, Woro Srihastuti Sulistyaningrum menekankan pentingnya pengawalan perkembangan anak sejak usia dini.

"Kesalahan sedikit saja dalam mengawal perkembangan anak usia dini, khususnya dari 0-6 tahun, akan berdampak pada kualitas sumber daya manusia kita di masa depan," ujarnya dalam lokakarya pembentukan ECED Council di Jakarta kemarin.

Baca juga: Kemenko PMK Paparkan Rencana Kerja dan Anggaran 2025 di Banggar DPR-RI, Segini Nilainya

Lebih lanjut, Lisa mengatakan bahwa meskipun sudah 11 tahun sejak diterbitkannya Perpres Nomor 60 Tahun 2013 tentang PAUD Holistik Integratif (PAUD HI), tantangan dalam implementasinya masih tetap ada.

"Upaya intervensi dalam pengembangan anak usia dini secara holistik dan integratif sangat penting, namun kita masih menghadapi berbagai tantangan," tambahnya.

Salah satu tantangan yang diidentifikasi adalah kurangnya komitmen dan pemahaman para pemangku kepentingan terhadap kebijakan PAUD HI.

Baca juga: Menko PMK Muhadjir Effendy Resmikan Dua Fasilitas Kesehatan Kesehatan Spanjang dan Rumah Sakit di Kediri

Lisa menyatakan bahwa pemahaman yang parsial menjadi hambatan dalam pencapaian target indikator PAUD HI. "Ke depan, kita perlu merumuskan kembali indikator yang tepat untuk mengukur keberhasilan pengembangan anak usia dini," jelasnya.

Selain itu, ketersediaan sarana prasarana layanan PAUD HI yang berkualitas dan tepat juga menjadi isu yang perlu diperhatikan.

"Layanan PAUD HI harus komprehensif dan terintegrasi, termasuk standarisasi pelayanan dengan tenaga profesional," tegas Deputi Lisa.

Lisa juga menjelaskan bahwa konsep PAUD HI yang ada saat ini sudah selaras dengan Nurturing Care Framework (NCF) yang diluncurkan oleh WHO, UNICEF, dan Bank Dunia pada tahun 2018.

Baca juga: Di Forum G20, Menko PMK Pamer Keberhasilan Indonesia Entas Kemiskinan Ekstrem

Lebih jauh Lisa menyampaikan apresiasi kepada Tanoto Foundation yang telah mendukung penuh pembentukan ECED Council. "Kami berterima kasih atas dukungan dalam memperkuat Early Child Development sebagai investasi jangka panjang melalui pembentukan ECED Council," ujarnya.

Di akhir sambutannya, Lisa berharap agar ECED Council ini dapat menjadi mitra strategis pemerintah terutama dalam memperkuat kerja Gugus Tugas dan sekretariat PAUD HI melalui berbagai kegiatan riset.

Berbagai kegiatan riset berbasis bukti, model intervensi, serta produk-produk lainnya yang akan dapat memperkuat kebijakan penyelenggaraan PAUD HI; meningkatkan komitmen, pemahaman dan keterlibatan aktif para pihak; serta meningkatkan kualitas layanan PAUD HI.

Baca juga: Peringatan Harganas ke-31, Menko PMK Inginkan Keluarga Penentu dan Kunci Kemajuan Negara

Di sisi lain Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan KemenPPN/Bappenas, Amich Alhumami, menegaskan bahwa anak usia dini akan menjadi isu strategis dalam perencanaan pembangunan nasional, baik dalam RPJP Nasional 2025-2045 maupun RPJMN 2025-2029.

"Kami bertanggung jawab untuk memastikan bahwa kebutuhan esensial anak usia dini terpenuhi sebagai bagian dari pelayanan publik," tegas Amich.

Baca juga: Hadapi Bahaya Laten Judi Online, Menko PMK Sebut Peran Penting Tokoh Masyarakat dan Agama

Tanoto Foundation, melalui perwakilannya Edy Hendry, menyatakan komitmen jangka panjang untuk mendukung keberlanjutan ECED Council.

"Kami berkomitmen untuk menyediakan pendanaan berkelanjutan dan menjadi katalis bagi sektor filantropi dan swasta lainnya untuk turut serta dalam mendukung pengembangan anak usia dini," ungkapnya. (*/ANO)