Helo Indonesia

Perayaan Hari Anak Nasional Tahun 2024, Sebanyak 1.000 Peserta Didik SD-SMP di Provinsi Papua Terima PIP

M Ridwan - Nasional
Rabu, 24 Juli 2024 16:58
    Bagikan  
HAN 2024,
Ist

HAN 2024, - Puncak Hari Anak Nasional 2024 di Istora Papua Bangkit, Provinsi Papua.

HELOINDONESIA.COM - Perayaan Hari Anak Nasional (HAN) Tahun 2024 yang berlangsung di Provinsi Papua, bertambah semarak dengan adanya percepatan penyaluran bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) yang ditujukan bagi 1.000 orang peserta didik jenjang pendidikan SD dan SMP di wilayah Papua. Penyerahan PIP kepada 1.000 perwakilan penerima PIP Prov. Papua turut disaksikan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.

Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang hadir secara langsung mengatakan bahwa upaya ini menjadi bukti keberpihakan negara dalam menjamin bantuan pendidikan yang berkeadilan bagi seluruh anak-anak Indonesia. "Papua yang kita tahu berada di wilayah paling timur Indonesia dan didera oleh berbagai tantangan geografis, demografis, dan sosial-ekonomi dalam menjalankan roda pendidikannya, harus kita berikan perhatian guna menjamin keberlangsungan pembelajaran para siswa di sekolah," tuturnya sesaat setelah menghadiri Puncak Hari Anak Nasional di Istora Papua Bangkit, Provinsi Papua, Selasa (23/7).

Memperingati HAN ke-40, Sesjen Suharti berharap agar seluruh elemen pendidikan dapat bergotong royong mendukung pembelajaran yang inklusif, berkeadilan, dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik. |

Baca juga: Percepat Pendaftaran 3,2 Juta Hektare Tanah Ulayat, Menteri AHY: Pemerintah Hadir Menjamin dan Melindungi Hak Atas Tanah Masyarakat Hukum Adat

Salah satu perwakilan siswa yang menerima PIP secara simbolis adalah siswa kelas 4 SD Negeri Inpres Ardipura III, Israel Noak Aplasom Dwemanser. Ia merasa senang karena terpilih menjadi salah satu penerima PIP. Terlebih ayahnya hanya seorang buruh lepas dan ibunya sebagai ibu rumah tangga. "Orang tua saya merasa senang dan uangnya mau saya belikan peralatan sekolah," ungkapnya.

Senada dengan itu, siswa kelas 8, SMPN 6, Sentani, Beti Cicilia Tokoro, juga bersyukur karena berkesempatan mendapat PIP. Beti yang merupakan anak ke-8 dari 9 bersaudara ini, merasa bahwa PIP dapat meringankan beban perekonomian keluarga. "Di antara kami sekeluarga, hanya tiga orang anak yang bersekolah maka saat saya mendapat kabar bahwa saya mendapat PIP, saya merasa bersyukur. Uangnya akan saya belikan peralatan sekolah," jelasnya.

Beti yang kelak dewasa nanti bercita-cita sebagai tentara ini merasa semakin bersemangat untuk belajar setelah menerima bantuan pendidikan dari pemerintah berupa PIP. "Saya makin bersemangat ingin membanggakan kedua orang tua. Pesan mereka, jadilah anak yang baik," ucapnya menirukan perkataan orang tuanya.

Baca juga: Ketum PWI Pusat Hendry Ch Bangun Umumkan Hasil Audit UKW-BUMN Gate tidak Ada Penyimpangan

Israel dan Beti adalah dua dari empat orang peserta didik yang terpilih untuk menerima PIP secara simbolis yang diberikan oleh Sesjen Kemendikbudristek. Adapun dua orang lainnya yaitu siswa SMP yang bernama Janet Mozza Sabarofek asal sekolah SMP Negeri 9 Jayapura Dan William Abhednego Lambe asal sekolah SMP Kristen Kalam Kudus.

Wakil Kepala SMPN 2 Kota Jayapura, Polin, merasa senang karena peserta didiknya menjadi salah satu penerima PIP. Dia adalah Shania Levine, siswi kelas 8. Ini bukan kali pertama bagi Shania mendapatkan PIP. Sebelumnya, ia juga penerima PIP ketika duduk di bangku SD. "Saya bersyukur kembali menerima PIP karena dapat meringankan orang tua dalam menyediakan buku, peralatan sekolah, maupun seragam saya," terangnya.

Polin mengaku tidak ada kendala dalam proses pencairan karena komunikasi antara sekolah dengan orang tua siswa berjalan baik. "Kami sampaikan berkas yang harus disiapkan orang tua yaitu Kartu Keluarga dan KTP orang tua, sementara sekolah memberikan surat pengantar," jelas Polin.

Baca juga: Delegasi Wartawan Indonesia Berkunjung ke Maroko, Saksikan Pembangunan yang Siginifikan

Ia berharap, PIP bisa berlanjut dan lebih banyak lagi siswa kurang mampu yang merasakan manfaatnya. Dengan begitu, makin banyak siswa yang termotivasi untuk melanjutkan pendidikannya. Apalagi dengan adanya Mobil BRI kata Polin di mana orang tua merasa lebih dipermudah lagi dalam mengaktivasi Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan melakukan pencairan dana.

"Kami senang bekerja sama dengan Kemendikbudristek guna memastikan percepatan pencairan dana PIP ini berlangsung dengan baik," ucap Ade Ivanni, Supervisor BRI RO Jayapura.