Helo Indonesia

Dukung Perkembangan Sektor Jasa Konstruksi Nasional, Kementerian PUPR Gelar Konstruksi Indonesia 2024

M Ridwan - Nasional
Rabu, 24 Juli 2024 11:55
    Bagikan  
Kementerian PUPR,
Ist

Kementerian PUPR, - KI 2024 terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan yang dimulai sejak bulan Juni 2024 dan puncaknya akan digelar pada 6-8 November 2024 di ICE BSD, Tangerang.

HELOINDONESIA.COM - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Bina Konstruksi kembali menyelenggarakan event Konstruksi Indonesia (KI) pada tahun 2024 ini sebagai bentuk apresiasi terhadap kontribusi masyarakat jasa konstruksi dan media pertukaran informasi antar stakeholders kontruksi.

"KI 2024 hadir kembali untuk menindaklanjuti kesuksesan KI 2023 serta sebagai bentuk dukungan pertumbuhan dan perkembangan jasa konstruksi melalui serangkaian agenda untuk menciptakan peluang usaha serta menjadi booster bagi stakeholder jasa konstruksi," kata Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Abdul Muis saat Launching KI 2024 di Jakarta, Selasa (23/7/2024).

Pada tahun 2024, daya saing nasional Indonesia berada di peringkat 27, naik 7 peringkat dari tahun 2023, sehingga Indonesia masuk dalam 3 besar di kawasan Asia Tenggara setelah Singapura dan Thailand. Anggaran infrastruktur nasional pada tahun ini juga cukup besar yaitu sebesar Rp423,4 triliun atau 12,73% dari Rp3.325,1 triliun total anggaran belanja negara.

Baca juga: Rajut Silaturahmi, Korpri Kemendagri Gelar Turnamen Mini Soccer Liga Medan Merdeka Utara

"Besarnya anggaran infrastruktur nasional tentunya harus dilakukan dengan akuntabel dan berkeadilan serta diikuti oleh kesiapan seluruh rantai pasok industri konstruksi, baik dari sisi kualitas maupun kuantitasnya," kata Abdul Muis.

Dengan mengusung tema “Agility dan Adaptability Sektor Konstruksi yang Berdaya Saing”, KI 2024 menjadi pengingat bahwa seluruh masyarakat jasa konstruksi dituntut untuk mampu beradaptasi dengan perubahan industri konstruksi yang begitu cepat demi mencapai keberhasilan dan keberlanjutan proyek konstruksi di masa kini dan masa depan serta mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

"Industri konstruksi harus agile dalam merespon perkembangan teknologi, perubahan regulasi, dan dinamika pasar dengan cepat dan efektif. Kita juga harus mampu beradaptasi untuk menyesuaikan strategi sesuai dengan kondisi yang terus berubah agar dapat tetap kompetitif di tengah persaingan yang semakin ketat," katanya.

Baca juga: Ketum PWI Pusat Hendry Ch Bangun Umumkan Hasil Audit UKW-BUMN Gate tidak Ada Penyimpangan

KI 2024 terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan yang dimulai sejak bulan Juni 2024 dan puncaknya akan digelar pada 6-8 November 2024 di ICE BSD, Tangerang. Adapun agenda utamanya antara lain konferensi, fair and expo, penghargaan Konstruksi Indonesia 2024, Kompetisi Tenaga Kerja Konstruksi Tingkat Nasional, Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI), penyusunan Buku Konstruksi Indonesia 2024, serta lomba foto dan video.

Dengan terselenggaranya event KI 2024 ini diharapkan dapat menciptakan media pertukaran informasi supply and demand dan komunikasi stakeholder jasa konstruksi baik nasional dan internasional, sekaligus menjadi ajang promosi untuk mendorong investasi, kreativitas, teknologi konstruksi, dan kegiatan konstruksi nasional.

"Saya mengajak seluruh masyarakat jasa konstruksi untuk bersama-sama dan berkolaborasi memanfaatkan dan menyemarakkan rangkaian Konstruksi Indonesia 2024 ini sebagai ajang yang produktif dan inspiratif bagi kita semua untuk mendorong industri konstruksi menuju masa depan yang lebih baik," tutup Abdul Muis.

Baca juga: Delegasi Wartawan Indonesia Berkunjung ke Maroko, Saksikan Pembangunan yang Siginifikan

Turut hadir Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Investasi Canka Amprawati Suryadi Putri, Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Dewi Chomistriana, Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstuksi (LPJK) Taufiq Widjoyojo, Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Agus Prabowo, para pimpinan tinggi pratama di lingkungan Kementerian PUPR, para Direktur Utama Perusahaan Penyedia Jasa Konstruksi dan Konsultansi, para Direktur Utama Perusahaan Asuransi dan Perbankan, dan para Direktur Utama Perusahaan Pendukung Industri Konstruksi.