Helo Indonesia

Agar Bisa Bersaing dengan Singapura, Menko PMK Minta Kota Batam Harus Bebas Stunting

Edo - Nasional
Senin, 6 Mei 2024 14:43
    Bagikan  
INTERAKSI
Kementerian PMK

INTERAKSI - Menko PMK, Muhadjir Efendy saat berinteraksi dengan akan-anak di Pulau Batam, Kepulauan Riau.

HELOINDONESIA.COM - Masalah stunting menjadi perhatian khusus Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat mengunjungi Kota Batam.

Menko Muhadjir meminta Pemerintah Kota Batam, dan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan mampu bersaing di kancah internasional.

Karena itu, penyiapan SDM itu harus dilakukan sejak awal kehidupan manusia dengan mengentas masalah stunting di Kota Batam dan Provinsi Kepulauan Riau.

Baca juga: Menko PMK Halalbihalal dengan Seluruh Keluarga Besar Kemenko PMK

Muhadjir menyampaikan hal itu dalam dialog dengan warga Kelurahan Buliang, Kecamatan Batu Aji, Provinsi Kepulauan Riau, pada Minggu (5/5/2024).

"Apabila anak-anak di Batam mengalami stunting, maka pertumbuhan otaknya tidak maksimal, anak tidak bisa tumbuh sehat, cerdas, tidak bisa pintar. Maka tidak mampu bersaing dengan negara tetangga yang sangat dekat dari Batam yaitu Singapura," ujarnya.

Prevalensi stunting di Kota Batam berdasarkan data SSGI tahun 2022 sebesar 15,2%.

Sementara, prevalensi stunting di Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2022 sebesar 15,4% di bawah prevalensi stunting nasional.

Baca juga: Menko PMK dan Menhub Gelar Rakor Terbatas Bahas Urai Kepadatan Masa Puncak Arus Mudik Merak

Prevalensi tersebut termasuk kategori masalah kesehatan masyarakat sedang/medium menurut World Health Organization (WHO).

Menurut Menko PMK, untuk menurunkan stunting di Kota Batam dan Provinsi Kepulauan Riau harus terdapat kerja lebih keras untuk menurunkan angka stunting sampai memenuhi target yaitu 14% di tahun 2024.

Untuk mencapai target itu, Muhadjir mengarahkan kepada Pemerintah Daerah ikut memerhatikan gizi ibu hamil dan tumbuh kembang anak agar stunting dapat dicegah, dengan mengkonsumsi gizi yang seimbang seperti makanan yang kaya protein hewani, seperti ikan, telor, daging serta protein nabati, mineral, dan vitamin.

"Dengan mengkonsumsi gizi seimbang tersebut maka anak-anak akan tumbuh sehat dan cerdas, "jelasnya.

Baca juga: Menhub dan Menko PMK Tinjau Pelabuhan Merak, Pelabuhan Panjang akan Dipakai Urai Kemacetan, Truk ODOL Akan Ditindak dan Pelabuhan Merak Hanya Untuk Memuat Penumpang

Selain itu, Muhadjir mengatakan, pentingnya pendataan ibu hamil di setiap desa maupun kelurahan agar dilakukan dan pihak desa maupun kelurahan harus mengetahui kondisi data tersebut.

Hal ini untuk memberikan pengawasan dan memantau perkembangan janin sehingga dapat segera diintervensi dan diharapkan dapat mencegah terjadinya stunting.

Selain itu, perlu dipastikan agar pemeriksaan kehamilan ibu hamil secara rutin minimal 6 kali ke puskesmas dan Lurah diharapkan memantau dan memastikan mendapat pelayanan.

Baca juga: Menko PMK Ungkap di Dies Natalis HMI Ke-77, Indonesia Emas 2045 Akan Dipimpin Oleh Generasi Muda 

Muhadjir juga mengatakan, bila permasalahan stunting di Kota Batam selesai, maka Kepulauan Riau dan khususnya Kota Batam akan menjadi kota metropolitan baru di Indonesia.

Dia pun menilai Batam bisa bersaing dengan negeri tetangga Singapura untuk terus melesat maju.

"Karena itu harus disiapkan dengan sungguh-sungguh sumber daya manusianya. Karena pada tahun 2045 itu yang akan mengisi adalah putra dan putri ibu-ibu di sini nanti," ujarnya.

Baca juga: Cek Persiapan Mudik di Merak, Menko PMK Minta Berbagai Fasilitas Penunjang Ditambah

Tinjau RSKI Galang

Muhadjir yang didampingi oleh Pangdam Bukit Barisan dan Walikota Batam Muhammad Rudi dan unsur Forkopimda Kota Batam mengunjungi Rumah Sakit Khusus Infeksius (RSKI) Galang setelah selesai difungsikan untuk rumah sakit penanganan Covid-19.

Dalam kesempatan itu Muhadjir melihat bahwa RSKI digunakan untuk memberi pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat sekitar, khususnya pelayanan kegawat daruratan.

Dia meminta langsung kepada Wali Kota Batam Muhammad Rudi untuk mengaktifkan pelayanan secara keseluruhan dan mengfungsikan RSKI secara normal.

Menurutnya, kondisi dan fasilitas RSKI masih sangat bagus dan layak untuk diteruskan menjadi RS karantina seperti untuk penyakit TBC atau karantina penderita kecanduan narkotika. (*/ANO)