HELOINDONESIA.COM - Petinggi Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyoroti usulan kenaikan ongkos ibadah haji pada tahun 2024 di atas Rp 100 juta mendapat
Menurut Ketua MUI Bidang Dakwa dan Ukhuwah, Muhammad Cholil Nafis, kenaikan ongkos haji tersebut terlalu mahal. Wacana kenaikan ongkos hari tersebut telah diajukan Kementerian Agama (Kemenag) ke Komisi VII DPR.
"Kenaikan ongkos haji di atas 100 juta itu termasuk mahal," kata Cholil dalam akun Twitternya @cholilnafis, Jumat (17/11).
Ia pun berpandangan, kenaikan ongkos naik haji hingga menyentuh angka ratusan juta itu sangat memberatkan jemaah haji.
Sebaliknya, menurut dia, seharusnya pemerintah bisa membantu meringankan jemaaj yang ingin berangkat ke tanah suci. Jika pemerintah tidak memberikan subsidi, harga naik haji tidak ditetapkan dengan angka hingga mencapai Rp 100 juta.
Baca juga: Lagi Digodok Larangan Naik Haji Lebih dari Sekali, Kemenag BL Siap Laksanakan Kebijakan Pusat
"Kalaupun pemerintah tak mau mensubsidinya tapi ongkosnya ditekan lebih murah lagi," tuturnya.
Agar ongkos naik haji lebih murah, dia menyarankan, agar jumlah petugas haji yang berangkat harus dikurangi.
"Caranya ialah mengurungi hari pelaksanaan haji, umpamanya hanya 20 hari saja, petugas haji dikurangi jumlahnya, atau makannya lebih murah," tandasnya.
