HELOINDONESIA.COM - Lagu "Satu Bulan" yang dinyanyikan oleh Bernadya berhasil mencuri perhatian pendengar musik Tanah Air, terutama generasi muda.
Lirik lagu yang sederhana namun menyentuh hati ini berhasil membawakan kisah tentang perasaan patah hati dan kerinduan yang begitu mendalam.
Melalui nada yang syahdu dan lirik yang puitis, Bernadya berhasil menyuarakan perasaan banyak orang yang pernah mengalami kegagalan dalam asmara.
Baca juga: Merelaksasi Tubuh dan Pikiran dengan Mandi Sauna
Salah satu daya tarik dari lagu ini adalah liriknya yang mudah diingat dan relatable. Kalimat-kalimat seperti "Satu bulan kita tak bersama, rasanya seperti setahun" atau "Namun kau tampak baik saja" berhasil menyentuh hati pendengar karena menggambarkan perasaan kesepian dan kebingungan yang sering dirasakan saat mengalami putus cinta.
Kemampuan Bernadya dalam mengemas emosi yang kompleks menjadi lirik yang indah membuat lagu ini semakin populer dan banyak dibagikan di media sosial.
Popularitas lagu "Satu Bulan" tidak hanya karena liriknya yang menyentuh, tetapi juga karena musiknya yang easy listening dan cocok untuk didengarkan dalam berbagai suasana.
Lagu ini berhasil menjadi soundtrack bagi banyak orang yang sedang mengalami patah hati.
Selain itu, video musik yang sederhana namun elegan juga turut memperkuat pesan yang ingin disampaikan oleh Bernadya.
Baca juga: Gunakan Senapan Tua, Petembak PON Jateng Siapkan Kejutan di Nomor 50m Rifle 3 Positions
Lirik lagu Bernadya Satu Bulan
Belum ada satu bulan
Ku yakin masih ada sisa wangiku di bajumu
Namun, kau tampak baik saja
Bahkan senyummu lebih lepas
Sedang aku di sini hampir gila
Kita tak temukan jalan
Sepakat akhiri setelah beribu debat panjang
Namun kau tampak baik saja
Bahkan senyummu lebih lepas
Sedang aku di sini belum terima
Bohongkah tangismu sore itu di pelukku?
Nyatanya pergiku pun tak lagi mengganggumu
Apa sudah ada kabar lain yang kautunggu?
Sudah adakah yang gantikanku
Yang khawatirkanmu setiap waktu
Yang cerita tentang apa pun sampai hal-hal tak perlu
Kalau bisa, jangan buru-buru
Kalau bisa, jangan ada dulu
Baru lewat satu bulan
Kemarin ulang tahunku tak ada pesan darimu
Tak apa, mungkin kau lupa
Atau sudah ada hati yang harus kaujaga
Sudah adakah yang gantikanku
Yang kauantar-jemput setiap Sabtu
Yang selalu ingatkan untuk pakai sabuk pengamanmu
Kalau bisa, jangan buru-buru
Sudah adakah yang gantikanku
Yang khawatirkanmu setiap waktu
Yang cerita tentang apa pun sampai hal-hal tak perlu
Kalau bisa, jangan buru-buru
Kalau bisa, jangan ada dulu
Hu-hu-uh
Hu-uh
