Yuk, Nikmati Kelezatan Kuliner Nostalgia Pasar Sentiling Kota Lama Semarang

Sabtu, 7 September 2024 12:20
Penjual Nasi Krawu Buk Tiban saat melayani pembeli, suasana keramaian Pasar Sentiling Semarang dengan menu nostalgia, dan stan aneka jualan unik dari Sunda Unik. Foto: Aji

SEMARANG, HELOINDONESIA.COM - Pengin mencicipi aneka masakan legendaris nusantara tapi cukup di satu lokasi saja? Maka cobalah singgah di Metro Point Kota Lama Semarang, karena saat ini digelar Festival Kuliner Nostalgia Pasar Sentiling.

Event ini merupakan rangkaian dari Festival Kota Lama (FKL) 2024 Semarang yang digeber sejak 5 September hingga 15 September mendatang.

Baca juga: Paulus Surya Orchestra, Putri Ayu dan Congrock 17 Megahkan Pembukaan Festival Kota Lama 2024

Dibuka mulai pukul 15.00 WIB, festival kuliner ini akan memanjakan wisatawan dengan stan-stan yang menyajikan ragam makanan lezat. Rata-rata adalah menu legendaris dari berbagai kota dengan mengusung langsung juru masaknya. Ada 58 kios yang menawarkan hidangan nasi, jajanan, dan minuman.

Di sini, pengunjung tak harus datang ke Gresik untuk menikmati gurih atau pedasnya Nasi Krawu Buk Tiban 1979. Makanan dengan menu suwiran daging sapi, daging dan ati ayam bersama serundeng gurih, manis, dan pedas, pengunjung akan merasakan sensasi.


Dengan merogoh kocek Rp 46 ribu, yang dibayar dengan Qris atau top up ke kartu yang disediakan panitia, pengunjung bakal mendapatkan satu pincuk nasi krawu khas Gresik yang legendaris itu.

''Di hari kedua malam ini, pengunjung sudah lumayan. Semoga di hari Sabtu malam dan Minggu, pengunjung bisa berbondong-bondong ke tempat kami,'' ujar Solikin, karyawan Nasi Krawu Buk Tiban, saat ditemui Jumat malam 6 September 2024.

Festival ini memang cocok bagi mereka yang punya 'klangenan' terhadap menu-menu nostalgia. Selain nasi Krawu, ada juga Nasi Tumpeng Bu Joyo 1987 dan Bakso Goreng Jumbo, Es Puter Congklik Ahmad Dahlan 1970, Sate Buntel H bejo Solo 1971, Apem Beras Bu Siti 1957 Pasar Ngasem, Lekker Gajahan 1969 Solo, hingga Toko Oen Semarang 1930.

Sunda Unik

Salah satu stan yang juga turut memantik pengunjung datang adalah Sunda Unik. Alasannya, wisatawan yang datang benar-benar akan dibawa ke masa silam dengan rupa jajanan nostalgia. Di sana, ada permen asem, kue koya, sagon, permen susu, kwaci cap Gadjah, permen rokok-rokokan, permen karet hingga permen ndog cecak.

Pengunjung juga bisa membeli mainan jaman old, seperti bubble balloon yang ditiup pakai sedotan, serta kaleng kerupuk legendaris, dan cangkir hijau loreng seperti zaman mbah-mbah.

''Kami baru ikut festival ini. Lumayan pemasukannya, pengunjung anak-anak banyak menyerbu mainan dan permen rokok. Itu kan susah dijumpai. Target omzet kami selama buka di sini minimal Rp 10 juta,'' kata Dian, penjaga stan Sunda Unik.

Baca juga: 3.540 Mahasiswa Baru USM Ikuti Pakem, Rektor: Jaga Etos Belajar

Menurut Dimas, tenaga lapangan Jiiscomm, event organizer kuliner yang mengoperatori fetival kuliner ini,berharap makin hari pengunjung bisa bertambah. Pihaknya belum melakukan riset berapa pengunjung dalam dua hari ini, namun harapannya bisa mencapai target omzet Rp 5 miliar selama penyelenggaraan.

''Kita akan melihat tingkat keramaian pada Sabtu-Minggu. Jauh-jauh hari berbagai upaya sudah kami lakukan untuk promosi, misalnya dengan mendatangkan influencer. Ya semoga sampai akhir bisa sukses,'' kata Dimas diamini Elang, rekannya. (Aji)


Berita Terkini