PURBALINGGA, HELOINDONESIA.COM - Semula camilan kripik jamur dan usus dengan brand Armayoda pernah dipasarkan ke luar kota bahkan ke luar pulau Jawa. Namun demikian, karena permintaan di wilayah Purbalingga, Jawa Tengah, semakin meningkat, kini usaha milik Septi Ambarati (31) warga Keponggok RT 01/ RW 03 Kelurahan Wirasana ,Purbalingga ini fokus memenuhi permintaan pasar lokal.
Septi bertutur, awalnya dia membuka usaha tahu goreng tepung, lalu reruntukannya dibungkus dan dijual tersendiri. Di luar dugaan, ternyata penjualan reruntukan tersebut justru lebih laku daripada tahunya. Dari situ ia kemudian berinisiatif untuk membuat produk camilan kering yakni jamur dan usus kriuk yang kemudian diberi merk Armayoda.
Baca juga: Atikoh Terima Penghargaan dari BKKBN, Berkat Peran PKK Jateng Turunkan Stunting
“Per hari bisa produksi 40 sampai 50 bungkus ukuran 100 gram,” ujarnya, seperti dilansir Diskominfo Purbalingga, Senin 3 Juli 2023.
Septi melanjutkan, usaha yang dirintisnya sejak tahun 2017 tersebut kini berproduksi di Desa Prigi RT 02/ RW 01 Kecamatan Padamara Purbalingga. Dengan harga jual Rp 13 ribu untuk kripik jamur dan Rp 15 ribu untuk kripik usus dia pasarkan melalui swalayan dan toko oleh-oleh di sekitar Kabupaten Purbalingga, termasuk melalui Tuka Tuku Purbalingga.
“Alhamdulillah melalui Dinkopukm saya pernah mengikuti beberapa pelatihan, dan pernah juga mendapat bantuan peralatan untuk usaha melalui Dinperindag Purbalingga,” imbuhnya. (Aji)
