Wanita Trans Finalis Miss Universe Singapura

Senin, 16 September 2024 12:32
Zairyah akan berkompetisi melawan perempuan ori Instagram

HELOINDONESIA.COM - Untuk pertama kalinya dalam 70 tahun sejarah Miss Universe Singapore (MUS), seorang wanita trans berhasil mencapai babak final kompetisi tersebut.

Qatrisha Zairyah, seorang penasihat mode, adalah satu dari 15 wanita yang akan bersaing memperebutkan gelar pada tanggal 22 September. Pemenangnya akan mewakili Singapura di Miss Universe 2024, yang akan diselenggarakan di Mexico City pada bulan November ini.

Perjalanan Zairyah menuju babak final bukan sekadar pencapaian pribadi—ini adalah momen penting bagi komunitas LGBTQ+ dan langkah maju untuk representasi yang lebih beragam dalam kontes kecantikan.

Dalam unggahan menyentuh yang dibagikan oleh akun resmi Miss Universe Singapore, Zairyah membuka diri tentang beberapa tantangan yang dihadapinya, termasuk kesulitan finansial dan bagaimana kesulitan tersebut membentuk hasratnya untuk membantu orang lain.

Baca juga: Malaysia Butuh 60.000 Insinyur Bertalenta, Mengejar Ambisi Produsen Chip Terkemuka

Sebelum ini Zairyah sudah pernah sebagai runner-up Miss International Singapira.

Ia yang bertinggi badan 1,8 meter, berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran tentang tunawisma dan menjadi bagian aktif dari kampanye "Home for Change", yang ia gambarkan sebagai sesuatu yang sangat pribadi.

"Kampanye ini dekat di hati saya karena saya sendiri telah melalui masa-masa sulit," tulisnya. “Saya benar-benar yakin bahwa saya dapat membuat perbedaan dengan bekerja sama dengan orang lain untuk menciptakan perubahan nyata. Proyek ini penting, tidak hanya bagi saya, tetapi juga bagi seluruh masyarakat kita. Saya berdedikasi untuk membela komunitas saya dan memberdayakan perempuan di seluruh dunia,” kata trans yan sudah menikah 7 tahun lalu.

Elaine Daly, direktur nasional Miss Universe Singapura, mengungkapkan kebanggaannya atas keberagaman kontestan tahun ini. “Tahun ini, kami melihat lebih banyak peserta, dan sangat menyenangkan melihat lebih banyak perempuan dari berbagai latar belakang yang maju,” kata Daly. “Ini adalah waktu yang menyenangkan untuk kompetisi ini, dan saya sangat bangga dengan perkembangannya.”

Kompetisi Miss Universe tahun ini telah memperlihatkan para perempuan transgender tampil di panggung secara global. Marina Machete dari Miss Portugal dan Rikkie Kollé dari Miss Belanda sama-sama berkompetisi di Miss Universe 2023, dan Zairyah mengikuti jejak mereka.

Ia juga memuji Miss Spanyol, Angela Ponce—perempuan transgender pertama yang berkompetisi di Miss Universe pada tahun 2018—sebagai sumber inspirasi utamanya.

“Saya ingat menangis ketika melihat Angela di atas panggung. Dia membuat para wanita trans seperti saya bisa bermimpi berada di sini,” Zairyah berbagi. “Dia menunjukkan kepada dunia bahwa kami layak berada di kompetisi ini, dan sekarang, saya di sini karena dia.”

Baca juga: 12 Ribu Jemaah Muslimat NU Kendal Hadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

Zairyah yakin dengan peluangnya, tetapi tahu bahwa gambaran yang lebih besar bukan hanya sekadar menang. “Saya punya apa yang diperlukan untuk menang, tetapi lebih dari itu, ini tentang menunjukkan apa yang mungkin. Betapa menakjubkannya jika saya menjadi wanita trans pertama yang mewakili Singapura di Miss Universe? Mungkin bahkan yang pertama mewakili Asia. Itu akan menjadi sesuatu yang luar biasa.”

Menjelang malam final, Zairyah fokus pada pesannya. Tujuannya bukan hanya tentang mahkota; ini tentang mengadvokasi tujuan yang dia pedulikan dan mendobrak batasan bagi orang lain. Terlepas dari menang atau tidaknya dia, kehadirannya dalam kompetisi telah memberikan dampak yang bertahan lama, membuka pintu bagi lebih banyak inklusivitas dan representasi di kontes kecantikan mendatang.

Perjalanan Zairyah menuju final Miss Universe Singapura bukan hanya tentang kecantikan—ini adalah pengingat kuat tentang seberapa jauh dunia telah berkembang, dan seberapa jauh lagi yang harus dicapai.***

Berita Terkini