RANTAU, HELOINDONESIA.COM - Keterampilan berpikir kritis dapat menambah kemampuan mahasiswa saat menjelaskan materi diskusi. Pembelajaran dalam dunia perkuliahan erat dengan diskusi-diskusi yang membentuk mahasiswa untuk terbiasa berpikir kritis. Salah satu universitas yang membiasakan mahasiswa untuk berpikir kritis adalah Politeknik Islam Syekh Salman Al-Farisi Rantau Kalimantan Selatan.
Politeknik Islam Syekh Salman Al-Farisi Rantau berpendapat bahwa berpikir kritis sangat melibatkan kemampuan pembuatan keputusan yang rasional, tentang apa yang harus dilakukan dan dipercaya. “Berpikir kritis adalah aktivitas mental saat menilai suatu pernyataan serta membuat suatu keputusan yang dapat mengarahkan pada apa yang dapat dipercaya dan apa yang akan dilakukan,” kata salah satu dosen Politeknik Islam Syekh Salman Al-Farisi Zamhuri Rachman, Minggu (30/6/2024).
Kata Rachman, dalam setiap pertemuan dirinya menciptakan suasana kelas yang interaktif dengan memfasilitasi diskusi di antara mahasiswa. Pendekatan ini bertujuan untuk membangun keterampilan berpikir kritis dan meningkatkan kepercayaan diri mahasiswa dalam menyampaikan pendapat.
“Kami ingin mahasiswa tidak hanya menerima materi secara pasif, tetapi juga terlibat aktif dalam diskusi untuk melatih kemampuan analisis mereka,” ujar Zamhuri Rachman.
Salah satu mahasiswa, Adi, menyatakan, “Metode diskusi ini sangat bermanfaat. Kami bisa berbagi pandangan dan belajar dari perspektif teman-teman lain, sehingga pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan bermakna.”
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Politeknik Islam Syekh Salman Al-Farisi Rantau untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mempersiapkan mahasiswa menjadi profesional yang siap bersaing di dunia kerja. Dengan dukungan penuh dari dosen dan partisipasi aktif mahasiswa, diharapkan metode pembelajaran ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi perkembangan akademik mereka.
