Setelah 3 Bulan Seharga Gocap, Hari ini Saham GOTO Melesat 15,09 Persen

Kamis, 12 September 2024 17:20
Hari ini saham GOTO naik lebih dari 15 persen, sebelumnya selama tiga bulan cuma gocap per saham. Ist.

JAKARTA, HELOINDONESIA.COM - Setelah tiga bulan hanya melantai di bursa saham dengan harga  gocap, saham GOTO bangkit diperdagangkan Rp 61 per saham atau naik 15,09 persen.

Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terpantau berhasil bangkit pada perdagangan sesi II Kamis (12/9/2024), setelah selama tiga bulan terakhir mendekam di level psikologis Rp 50 per saham.

Per pukul 15:15 WIB, saham GOTO berhasil melonjak nyaris 10% atau tepatnya 8,93% ke posisi Rp 61/saham. Saham GOTO akhirnya berhasil lepas dari 'level gocap' pada hari ini, di mana GOTO mendekam cukup lama di posisi tersebut hingga sekitar tiga bulan.

Baca juga: Breaking News ! Mees Hilgers dan Eliano Reijnders Akan Bisa Perkuat Timnas Indonesia di Bulan Oktober

Dari order book-nya, total antrean bid atau beli mendominasi pada sesi II hari ini yakni mencapai 50 juta lot atau sekitar Rp 50,03 miliar. Adapun antrean beli terbanyak berada di posisi Rp 51/saham yang mencapai 8,6 juta lot atau sekitar Rp 43,6 miliar.

Sedangkan di kolom offer atau jual, antreannya mencapai 29 juta lot atau sekitar Rp 2,9 miliar, dengan antrean terbanyak berada di harga Rp 63/saham yang mencapai 6,2 juta lot atau sekitar Rp 39 miliar.

Saham GOTO bangkit setelah sekitar tiga bulan terakhir mendekam di level psikologis Rp 50 per saham atau level gocap. Dalam tiga bulan terakhir, GOTO melesat 15,09%.

Di sisi lain, bangkitnya GOTO terjadi setelah adanya aksi lepas saham oleh salah satu founder GOTO pada 9 September lalu.

Baca juga: Tingkatkan Kinerja, Mendagri Tekankan Pentingnya Iklim Kompetitif Antar-Kepala Daerah

Pendiri GOTO, Andre Soelistyo telah melepas hampir seluruh saham GOTO miliknya. Dalam laporan per 9 September 2024, Andre kini hanya menggenggam 84 lembar saham GOTO.

Padahal, melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Andre sebelumnya memiliki 2,25 miliar saham seri A GOTO. Dengan kata lain, Andre Soelistyo melepas sekitar 2,25 miliar saham dalam aksinya.

Sebelum Andre, salah satu pendiri GOTOlainnya yakni Kevin Aluwitelah menjual seluruh kepemilikan saham seri A miliknya beberapa bulan lalu.

Dalam sebulan terakhir saham GOTObergerak di rentang harga Rp 50 hingga Rp 55 per saham. Artinya total dana yang diperoleh dari penjualan terbaru saham GOTOoleh Andre ditaksir mencapai Rp 112,47 miliar hingga Rp 123,71 miliar.

Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Besok, Jumat 13 September 2024: Gemini Masih Ingin Menyendiri dan Cancer PDKT Dengan Scorpio !

Dengan demikian, porsi kepemilika saham Seri A milik Andre saat ini tersisa 0%. Padahal, Agustus lalu Andre menggenggam sebesar 0,19% saham emiten teknologi tersebut.

Meski saham Seri A-nya terkikis, Andre masih menyimpan saham seri B dengan jumlah 6,73 miliar. Sehingga, ia masih memiliki hak suara sebesar 7,61% di GOTO.

Mengingatkan saja, saat ini Andre sudah tak menduduki jabatan di kepengurusan GOTO. Ia telah mengundurkan diri sebagai komisaris dan disetujui dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) GOTO pada 11 Juni 2024 lalu. Andre juga pernah menjabat sebagai CEO GOTO sebelum akhirnya digantikan oleh Patrick Walujo tahun lalu.

Sebelum menjadi co-CEO Gojek, Andre merupakan President Gojek. Dia merupakan perwakilan Northstar Group dan salah satu pemegang saham Gojek. Northstar milik Patrick Walujo termasuk salah satu investor awal Gojek

Baca juga: Ground Breaking Gedung BPIPI, Wujud Komitmen Kemenperin Kembangkan Industri Alas Kaki Dalam Negeri

Selain itu, melesatnya saham GOTO juga karena bergairahnya saham-saham teknologi di Indonesia, setelah melandainya inflasi Amerika Serikat (AS), yang membuat pasar semakin optimis bahwa suku bunga bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) dapat dipangkas pada pertemuan pekan depan.

Sebelumnya semalam, Biro Statistik Tenaga Kerja Departemen Tenaga Kerja AS mencatat indeks harga konsumen (IHK) naik 0,2% secara bulanan (month-to-month/mtm)pada bulan lalu setelah naik dengan tingkat yang sama pada Juli lalu. Ini sesuai dengan perkiraan pelaku pasar.

Sementara dalam basis tahunan (year-on-year/yoy), data IHK AS pada Agustus tercatat mengalami inflasi 2,5%. Inflasi ini menjadi yang paling lambat sejak Februari 2024 dan lebih baik dari ekspektasi yang memperkirakan tumbuh 2,6% yoy dari inflasi 2,9% pada Juli 2024.

Adapun untuk IHK inti AS tidak terduga secara bulanan naik 0,3% dibandingkan ekspektasi sebesar 0,2%, sama seperti bulan sebelumnya. Meski demikian, dalam basis tahunan, inflasi inti masih mempertahankan 3,2% sesuai proyeksi pasar.

Baca juga: Bencana, Penonton Liga Pro Saudi Hanya 22% Kursi Terisi untuk Menonton Cristiano Ronaldo

Pelaku pasar kini juga melihat bahwa pemangkasan suku bunga sudah semakin dekat, mengingat target inflasi The Fed di 2% sudah semakin mungkin tercapai.

Menurut data CME FedWatch Tool, pasar keuangan melihat kemungkinan sekitar 15% penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin (bp) pada pertemuan kebijakan The Fed tanggal 17-18 September, turun dari 29% sebelum data IHK AS dipublikasikan.

Pasar lebih optimis jika The Fed akan melakukan pelonggaran kebijakan secara soft landing, dengan potensi penurunan suku bunga 25 bp dengan peluang mencapai 85%.

Berita Terkini