LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM -- Tahun 2023, ada 14 UPT yang menunda pembayaran retribusi sampah ke kas bendahara Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandarlampung (Balam). Kini, sudah separuh selesai, enam UPT lagi yang masih dalam proses.
Dari penundaan setoran retribusi sampah Rp370 juta pada tahun 2023, delapan UPT DLH Balam sudah mengembalikan Rp19O juta ke bendahara, kata Plh Kadis DLH Veni Devialesti, Senin (2/9/2024).
Baca juga: Lewat Aplikasi Stoberi, DLH Balam Kejar Target PAD Rp24,5 M
Sisanya, separuh lagi, Rp190 juta dari enam UPT yang masih dalam proses, Veni Devialesti meminta waktu untuk membereskan uang yang sempat ditunda-tunda setorannya.Plh Kadis baru ini tak tahu alasan UPT menunda setoran retribusi setahun lalu.
"Seharunya sudah disetorkan, tak tahu kenapa sampai ditunda setoran tagihan retribusi sampah ke bendahara," terangnya. Pihaknya sudah menghimbau UPT untuk menyelesaikan tunggakan tahun 2023,.
Agar tak terjadi lagi, penagihan tidak lagi menggunakan karcis, sudah menerapkan sistem aplikasi BRI.jadi langsung bayar ke Bank.
Ditambahnya, walaupun petugas pemungutan sudah membayar dengan mencicil, tapi tetap dikenakan sanksi. Para petugas penagihan dipindah ke tempat lain dan tetap harus membayar penundaan pembayaran.
"Karena sudah ada pelanggaran disiplin jadi kita serahkan ke inspektorat yang nantinya di lakukan pemerikasaan," tandasnya. (Hajim)
-
