Sakit Kepala, Mual dan Berkurang Daya Penglihatan, Boleh Jadi Anda Terserang Tumor Otak

Selasa, 3 September 2024 15:41
Dokter memegang hasil foto otak Pexels.com

HELOINDONESIA.COM - Mendengar tumor saja sudah bikin ngeri, lalu bagaimana jika tumor otak? Kita tentu tidak pernah menginginkan jika hal itu terjadi. Namun jika terpaksa menghadapinya inilah beberapa hal yang harus diperhatikan.

Tumor otak merupakan kondisi medis yang serius dan memerlukan penanganan yang tepat agar pasien dapat pulih sepenuhnya. Operasi tumor otak menjadi salah satu cara yang paling umum dilakukan untuk mengatasi kondisi ini. Namun, sebelum memutuskan untuk menjalani operasi, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan.

"Penyebab dari tumor otak belum sepenuhnya diketahui, namun beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker otak telah diidentifikasi," demikian dr Agus C Anab dari Kortex Neurology Clinic memberi penjelasan.

Paparan radiasi dan zat kimia tertentu seperti pestisida dan asbes, riwayat keluarga dengan tumor otak, serta gangguan genetik tertentu adalah beberapa faktor yang diduga berperan dalam meningkatkan risiko kanker otak. Meskipun begitu, tidak semua orang dengan faktor risiko ini akan mengalami tumor otak, dan sebaliknya, orang yang tidak memiliki faktor risiko ini pun dapat terkena tumor otak.

Baca juga: Kota Baru Kini Lebih Bersinar, Pemprov Lampung Pasang Fasilitas Penerangan Jalan.

Gejala
Gejala tumor otak dapat sangat bervariasi tergantung pada lokasi dan ukuran tumor. Beberapa gejala yang umum dialami pasien dengan tumor otak termasuk sakit kepala, mual dan muntah, kejang, gangguan penglihatan dan pendengaran, serta kehilangan koordinasi dan keseimbangan. Pasien yang mengalami gejala-gejala ini sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Prosedur yang rumit dan memerlukan ahli bedah saraf yang terlatih dan berpengalaman. Selain itu, prosedur ini juga memerlukan teknologi canggih yang memungkinkan ahli bedah untuk memetakan daerah di sekitar tumor sebelum memulai operasi.

Sebelum menjalani operasi, pasien akan menjalani serangkaian tes dan pemeriksaan untuk menentukan ukuran dan lokasi tumor, serta mengevaluasi kesehatan secara keseluruhan. Ahli bedah akan memberikan informasi rinci tentang prosedur, risiko, dan harapan pasca operasi.

"Setelah operasi tumor otak,pasien perlu menjalani perawatan intensif dan pemulihan yang berkelanjutan, seperti fisioterapi dan terapi wicara, untuk membantu mengembalikan fungsi otak yang mungkin terganggu oleh operasi. Pasien juga perlu melakukan kontrol dan pemantauan secara teratur untuk memastikan bahwa tumor tidak tumbuh kembali," paparnya.

Dalam memutuskan untuk melakukan operasi tumor otak, pasien dan keluarga juga perlu mempertimbangkan beberapa faktor penting, seperti risiko operasi, prognosis pasca operasi, biaya, dan dampak psikologis.

Risiko operasi tumor otak termasuk perdarahan, infeksi, kerusakan jaringan otak, dan gangguan neurologis. Risiko ini dapat bervariasi tergantung pada ukuran dan lokasi tumor, serta kondisi kesehatan pasien sebelum operasi.

Baca juga: Beberapa Pemain Timnas Indonesia Laksanakan Umroh Sebelum Tanding Melawan Arab Saudi

Biaya operasi tumor otak juga dapat menjadi faktor penting, karena biaya operasi dan perawatan pasca operasi dapat sangat mahal. Pasien dan keluarga perlu mempertimbangkan biaya ini dan memastikan mereka memiliki asuransi kesehatan yang memadai atau sumber pendanaan yang cukup.

Dampak psikologis dari diagnosis tumor otak dan operasi tumor otak juga dapat mempengaruhi pasien dan keluarga. Pasien dan keluarga perlu mendapatkan dukungan dan informasi yang memadai tentang kondisi tersebut, serta mendapatkan perawatan psikologis yang tepat jika diperlukan.**

Berita Terkini