Bocil Gemoy, Cara Puskemas Mranggen III Berantas DBD

Selasa, 6 Agustus 2024 20:32
Bupati Demak Eistianah didampingi Kadinkes Demak Ali Maimun, Kepala Puskesmas Mranggen III Bymo Sunyoto dan Plt Camat Mranggen Ali Mahbub saat launching Bocil Gemoy dalam rangka memberantas DBD. Foto: Jati

DEMAK, HELOINDONESIA.COM - Mendengar istilah bocil gemoy, satu hal yang langsung terbayang di benak adalah bocah cilik (bocil) dengan tubuh yang gemoy menggemaskan.

Namun 'Bocil Gemoy' gagasan Puskemas Mranggen III bukan lah bocil sembarang bocil. Melainkan akronim dari bocah cilik bergerak monitoring jentik nyamuk, yang dibentuk sebagai bagian upaya menekan kasus DBD yang belakangan ini sempat meresahkan.

Baca juga: Irwin Lamtota, Dokter Spesialis Kandungan Pemenang Tadjuluddin Award 2024

Di sela launching Bocil Gemoy, Kepala Puskesmas Mranggen III dr H Bymo Sunyoto MKes menjelaskan, Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit menular yang sering berefek kejadian luar biasa (KLB). Parahnya lagi, DBD yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus dari manusian yang sakit ke manusia lainnya melalui virus dengue yang dibawanya, termasuk penyakit mematikanmanakala terlambat dalam penanganannya.

Berdasarkan data angka kesakitan atau Incidance Rate (IR), DBD termasuk penyakit yang mengalami peningkatan pada tiga tahun terakhir di wilayah kerja Puskesmas Mranggen III. Pada tahun 2022 tercatat sebanyak 63 kasus infeksi dengue IR 0,9 per 1000 penduduk. Namun mengalami penurunan di tahun 2023 sebanyak 37 kasus dengan IR 0,5 per 1000 penduduk. Sedangkan 2024 ini, sampai bulan April kasus DBD mengalami peningkatan sebesar 27 kasus dalam waktu 4 bulan.

"Seiring dengan meningkatknya IR, terjadi peningkatan angka kematian (CFR). Pada tahun 2022 ada 1 kematian akibat DBD, tahun 2023 juga terdapat 1 kematian, sedangkan tahun 2024 sampai dengan bulan April terdapat 2 kematian akibat DBD dan terjadi pada anak usia sekolah," ungkapnya, Selasa 6 Agustus 2024.

Baca juga: Berhasil Bawa Timnas Juara AFF U-19, Wali Kota Benyamin Beri Apresiasi Tinggi ke Kafiatur Rizky

Terkait dampaknya cukup tinggi pada anak usia sekolah, Puskesmas Mranggen III menggagas dan mengajak anak usia sekolah ikut berpartisipasi dalam pencegahan dan pengendalian DBD sejak dini. Nama programnya Bocil Gemoy.

"Tujuannya tentu untuk menurunkan angka kesakitan, angka kematian, dan memutuskan rantai penularan penyakit demam berdarah tersebut. Caranya dengan meningkatkan partisipasi anak sekolah untuk memantau jentik di lingkungan sekitar. Sehingga dapat memberikan informasi kepada orangtua atau keluarga untuk rutin melakukan kegiatan 3M plus," urai dr. Bymo Sunyoto.

Tiga Desa

Oleh karena wilayah kerja Puskesmas Mranggen III meliputi tiga desa yakni Batursari, Kebinbatur dan Banyumeneng serta ada 25 SD/MI binaan, maka sebagai pilot project Bocil Gemoy dilaksanakan di empat SD/MI. Yakni SDK Dian Wacana, MI Ky Ageng Giri, SDN Batursari 7, dan SDN Keborbatur 2.

"Di sekolah percontohan tersebut, 'Bocil Gemoy' melibatkan siswa-siswi kelas 4, 5 dan 6. Tugas mereka membantu memantau keberadaan jentik nyamuk setiap Jumat. Dimulai dari lingkungan tempat tinggal, dan tempat aktivitas sehari-hari seperti sekolah," jelas dr Bymo Sunyoto.

Hasil pantauan jentik nyamuk kemudian dilaporkan kepada pihak sekolah, yang kemudian melanjutkannya ke petugas puskemas untuk dilakukan evaluasi berkala. Diharapkan melalui aksi Bocil Gemoy tersebut lingkungan menjadi bersih dan bebas dari perindukan nyamuk, sekaligus bebas jentik nyamuk.

Baca juga: Siapkan Kurikulum Berbasis OBE, Jurusan Teknologi Informasi USM Gelar Semiloka

Saat melaunching aksi Bocil Gemoy, Bupati Demak dr Hj Eisti'anah SE memberikan apresiasi atas peranserta lintas sektor dalam pencegahan dan pengendalian DBD. Tak terkecuali pula gagasan atau ide jajaran Puskemas Mranggen III, dalam rangka menekan sebaran kasus DBD melalui upaya memutus mata rantai perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti.

"Hal baik memang harus mulai dikenalkan pada anak sejak dini. Semoga melalui aksi Bocil Gemoy ini anak-anak kita terhindar dari penyakit DBD , serta tumbuh menjadi generasi yang sehat dan berkualitas," tandas bupati. (Jati)

Berita Terkini