HELOINDONESIA.COM - Hari Kanker Paru Sedunia diperingati setiap tahun pada tanggal 1 Agustus untuk meningkatkan kesadaran seputar penyakit mematikan dan mematahkan stigma.
Tahun ini, Hari Kanker Paru-paru Sedunia mengambil tema “close the care gap" yang berarti mengajak semua pihak terkait menutup kesenjangan dalam perawatan Kanker sesuai perannya masing- masing.
Seperti diketahui, pandemi Covid 19 telah membuat pasien kanker paru-paru berisiko mengalami gejala yang parah. Mereka dapat mengembangkan gejala COVID-19 lebih cepat.
Baca juga: Jangan Sampai Keliru, Berikut 13 Mitos Seputar Kanker Paru-paru yang Perlu Anda Tahu
Pandemi telah menyebabkan gangguan dalam perawatan kanker, memengaruhi akses dan kehidupan pasien. Pelajaran yang didapat selama pandemi ini dapat digunakan untuk mengatasi gangguan dan ketidaksetaraan dalam pencegahan, perawatan, dan pengendalian kanker paru-paru.
Dilansir dari situs resmi WHO, di Hari Kanker Paru-paru tahun ini, kampanye akan fokus pada pemeriksaan faktor sosial ekonomi yang menyebabkan perbedaan dalam pencegahan kanker, kejadian dan kelangsungan hidup, seperti norma budaya dan gender, tingkat pendapatan dan pendidikan, dan bias berdasarkan usia, jenis kelamin, etnis, kecacatan dan gaya hidup.
Kanker adalah penyebab utama kematian kedua di dunia, mewakili hampir 1 dari 6 kematian secara global. Salah satu kanker paling mematikan, adalah kanker paru-paru.
Kanker paru-paru dimulai ketika sel-sel tumbuh secara tidak normal pada organ pernapasan penting. Menurut data National Cancer Institute, kanker paru-paru dan bronkus bertanggung jawab atas sebagian besar kematian dengan 127.070 orang diperkirakan meninggal akibat kanker ini.
Baca juga: Penelitian di AS: Pil Kanker Paru-paru Kurangi Risik Kematian Hingga Setengahnya
Kanker paru-paru paling banyak menyerang perokok dan lebih dari 80% orang yang terkena kanker paru-paru sering merokok. Asap rokok, radon, polusi udara, riwayat keluarga kanker paru-paru, bisa menjadi faktor risiko lainnya. Batuk terus-menerus, sesak napas, batuk darah, nyeri dada, kelelahan adalah tanda-tanda kanker paru-paru yang harus diwaspadai.
Sejarah Hari Kanker Paru Sedunia
Kampanye Hari Kanker Paru Sedunia mendapat sorotan di tahun 2012 meskipun momentumnya sudah ditetapkan di tahun-tahun sebelumnya. Kampanye ini diselenggarakan oleh Forum of International Respiratory Societies atau Forum Masyarakat Pernafasan Internasional yang bekerja sama dengan Asosiasi Internasional untuk Studi Kanker Paru dan American College of Chest Physicians.
Sejak saat itu, kesadaran seputar kanker paru-paru mengambil langkah yang sebagian besar berpusat pada kesadaran akan batuk yang berlangsung lebih dari 3 minggu bersama dengan gejala kanker paru-paru lainnya.