bjb Kredit Kepemilikan Rumah
Helo Indonesia

Kehebatan RS Kemenkes Surabaya yang Dibangun dengan Anggaran Rp2 T

Satwiko Rumekso - Ragam -> Kesehatan
Minggu, 8 September 2024 21:23
    Bagikan  
Jokowi
Setpres

Jokowi - Presiden Jokowi dan Menkes Budi meresmikan RS Kemenkes Surabaya

HELOINDONESIA.COM -Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Rumah Sakit (RS) UPT Vertikal Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Surabaya. Rumah sakit ini, yang dikenal sebagai RS Kemenkes Surabaya, adalah salah satu dari empat rumah sakit khusus untuk penyakit katastropik seperti stroke, jantung, dan kanker yang dibangun oleh Kemenkes dan diresmikan pada tahun 2024. Tiga rumah sakit lainnya berada di Makassar, Papua, dan Ibu Kota Negara (IKN) Kalimantan Timur.

Pembangunan RS Kemenkes Surabaya dimulai pada tahun 2022 setelah pandemi Covid-19 dan merupakan bagian dari Program Prioritas Nasional (ProPN) Bidang Kesehatan sesuai dengan Rencana Kerja Kementerian Kesehatan Tahun Anggaran 2022-2024.

Baca juga: Menkes Budi: Pemerintah Berkomitment Tingkatkan Pelayanan Kesehatan

Pembangunan rumah sakit ini memiliki anggaran sebesar Rp1,6 triliun untuk gedung dan Rp386 miliar untuk alat kesehatan yang didanai oleh Islamic Development Bank (IsDB) dan pemerintah, atau secara keseluruhan Rp2 triliun.

RS Kemenkes Surabaya memiliki luas bangunan total 163.380 meter persegi dan berdiri di atas lahan seluas 5 hektare. Rumah sakit ini terdiri dari empat gedung: satu gedung utama medical center dan tiga gedung pelayanan kesehatan khusus untuk penanganan penyakit kanker, jantung, dan stroke.

Pemilihan tiga penyakit ini sebagai fokus utama karena mereka adalah penyakit katastropik yang mengancam nyawa, memerlukan biaya pengobatan yang mahal, dan membutuhkan waktu pengobatan yang lama.

Baca juga: Tim Kortex Telah Membedah 5500 Pasien Saraf Berbagai Negara, Teknik Baru, Bisa Disaksikan Live

RS Kemenkes Surabaya memiliki kapasitas 772 tempat tidur untuk ruang rawat inap, 59 tempat tidur HCU/Intermediate Care, 95 tempat tidur ICU/PICU/ICVCU/PACU, 16 ruang operasi, dan 20 unit ruang kemoterapi. Selain itu, rumah sakit ini dilengkapi dengan alat-alat berteknologi canggih seperti mammography, CT Scan 256, MRI 3T, dan PET-CT yang setara dengan fasilitas rumah sakit di luar negeri.

Pembangunan RS Kemenkes Surabaya mengusung konsep Smart Hospital, yang mengedepankan penggunaan teknologi digitalisasi sistem pelayanan kesehatan, hemat energi, dan ramah lingkungan. Pelayanan di rumah sakit ini akan selalu mengutamakan kebutuhan pasien (patient center) dan memprioritaskan keselamatan pasien (patient safety).

Baca juga: Trik Makan Buah Tanpa Khawatir Kadar Gula Darah Naik, Makanlah dengan Kulitnys

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa dengan adanya pembangunan Rumah Sakit (RS) Kemenkes, masyarakat yang menderita kanker, jantung, dan stroke tidak perlu lagi berobat ke Singapura atau Malaysia.

Menurutnya, RS Kemenkes Surabaya memiliki fasilitas setara hotel bintang lima. Jika pelayanan rumah sakit ini baik dan pasien cepat sembuh, maka akan mengurangi pengeluaran devisa negara sebesar Rp180 triliun per tahun.

"Karena masyarakat kita pergi ke Jepang, Amerika, Singapura, dan Malaysia hanya untuk berobat, Rp180 triliun, gede sekali," ujar Jokowi pada 5 September 2024.

Jokowi menambahkan bahwa RS Kemenkes ini akan menambah 867 tempat tidur dengan biaya pembangunan sebesar Rp1,6 triliun dan biaya perawatan gedung mencapai Rp386 miliar.

Rumah sakit ini diharapkan menjadi super hub, di mana rumah sakit besar di Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur dapat merujuk pasien yang membutuhkan pelayanan lebih spesifik ke RS Kemenkes Surabaya.

Lokasi RS UPT Vertikal di Surabaya dipilih karena memiliki aksesibilitas yang baik dari berbagai daerah di Indonesia. Surabaya memiliki banyak rute penerbangan langsung, termasuk jalur internasional ke dan dari Asia, Eropa, Amerika, dan Australia.

Dengan kemudahan akses ini, RS UPT Vertikal Surabaya dapat mengurangi beban antrean layanan jantung, kanker, dan stroke di wilayah Jawa. Selain itu, RS ini dapat memperluas jangkauan layanan dalam skala nasional.